Banner Dempo - kenedi

Warning DBD, Puskesmas Tanjung Harapan Ingatkan Masyarakat

Ilustrasi : Demam Berdarah (DBD)-Radar Utara-Demam Berdarah (DBD)

RADAR UTARA - Kepala Puskesmas Tanjung Harapan, Kecamatan Ulok Kupai, Harmen, S.KM. Mengimbau seluruh masyarakat di wilayah kerjanya untuk mewaspadai serangan nyamuk Aedes Aegypty yang bisa mengakibatkan demam berdarah dengue (DBD). 

 

Diakui Harmen, serangan DBD lingkungan wilayah kerjanya, memang masih relatif aman. Tapi dalam situasi cuaca yang tidak menentu seperti saat ini, penting kata Harmen, masyarakat untuk waspadai serangan DBD. 

 

"Iklim mempengaruhi perubahan perilaku terhadap kita (manusia). Kurang lebih nyamuk juga seperti itu. Sehingga dalam situasi cuaca yang tidak menentu, masyarakat harus tetap waspada terhadap potensi serangan DBD," imbau Harmen, kepada Radar Utara, Selasa (26/12).

 

Diakui Harmen, sebelumnya sudah ada kasus DBD di wilayah kerjanya yang dilaporkan dan telah ditindaklanjuti. Namun syukurnya, kata Harmen, kasus yang sempat timbul itu tidak sempat mewabah dan dipastikan belum ada kasus tambahan yang terjadi di wilayah kerjanya.

 

"Sempat ada satu kasus DBD di Desa Talang Berantai tapi sudah kita tangani," ungkapnya.

 

"Pada peralihan musim biasanya memang sangat rentan terjadi serangan DBD. Untuk itu masyarakat harus waspada," imbuhnya. 

BACA JUGA: Personil Gabungan Berjaga di Gereja hingga Objek Wisata

Untuk mengantisipasi serangan DBD, Harmen menyarankan kepada masyarakat untuk tetap melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Termasuk dengan menabur bubuk abate pada tempat-tempat penampungan air.

 

"Terutama lingkungan rumah harus bersih. Dan yang mengetahui persis kondisi lingkungan rumah tentu hanya pemilik rumah. Sehingga masyarakat juga harus aktif dalam melaksanakan upaya PSN secara mandiri. Terutama menerapkan perilaku hidup 3M plus," sarannya. 

 

Lebih jauh Harmen menegaskan, fogging atau pengasapan bukan solusi utama untuk mencegah penyebaran DBD. Fogging lanjut Harmen, hanya bersifat kasuistis. Apabila ada temuan kasus dan dibarengi adanya temuan jentik nyamuk, baru fogging bisa dilakukan. 

 

"Fogging bukan tindakan satu-satunya. Karena fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, sementara jentik nyamuk yang ada di genangan tidak. Intinya, semua kembali terhadap kebersihan lingkungan masyarakat. Mari sama-sama kita lakukan upaya PSN secara mandiri di tempat tinggal masing-masing," demikian Harmen. (sig)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan