DPRD Diminta Bentuk Pansus Pedofilia

Aktivis Perempuan dan Anak, Julisti Anwar,SH.-Radar Utara/ Benny Siswanto-

Pemikiran itu diutarakan Julisti, karena secara praktik, lembaga-lembaga pemerintah baik di tingkat pusat hingga daerah, termasuk lembaga penegak hukum hingga pengadilan, secara praktik lebih kepada penyelenggara regulasi. 

"Melalui pansus pedofilia ini, saya yakin akan didapatkan benang merah persoalan. Mengapa pedofilia ini terus terjadi, bagaimana perangkat regulasinya, kelemahan di sektor regulasi yang mengaturnya sampai dengan parameter lain yang dapat dijumput melalui klarifikasi pansus," ia mencetus. 

BACA JUGA:Pedofilia (Lagi) di Bengkulu Utara, Seorang Istri Laporkan Suaminya ke Polisi

BACA JUGA:Praperadilan Kasus Dugaan Pedofil, PN Arga Makmur Dibanjiri Simpatisan

Pansus sangat strategis dalam mencetuskan sebuah hal baru, regulasi terobosan hasil kerja evaluatif dengan menggunakan hak-hak istimewa legislator mulai hak bertanya yang konstitusional. 

Anggota DPRD Bengkulu Utara, Ichram Nur Hidayah, ketika dibincangi soal urgensi pansus pedofilia di DPRD Bengkulu Utara, menyikapi tingginya kasus asusila terhadap anak, mengaku sangat mendukung. 

Hanya saja, dia belum memberikan clue bagaimana aspirasi tersebut, bisa masuk sebagai agenda kerja resmi kedewanan. Pasalnya, lanjut dia, saat ini pihaknya masih merampungkan perangkat kerja lembaga yang tengah dibidani lewat pansus tata tertib (tatib) dan kode etik. 

"Dan keduanya, merupakan instrumen kerja yang akan berlanjut dengan penetapan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) lainnya. Tapi, secara prinsip, legislatif mendukung langkah ini," ujar politisi Golkar peraih suara tertinggi di partainya serta  legislator termuda di periode 2024-2029. 

BACA JUGA:Langkah Polisi Sikapi Darurat Asusila di Bengkulu Utara

BACA JUGA:Bengkulu Utara DARURAT ASUSILA

Dukungan moril lainnya, turut disampaikan senada oleh satu-satunya dewan perempuan di DPRD Bengkulu Utara yakni Armiyani dari Partai Amanat Nasional atau PAN. 

Sehari sebelum pelantikan dirinya, RU pernah membincang perihal isu gender. Termasuk di dalamnya soal kekerasan perempuan dan anak yang terbilang merak. 

"Sebagai perempuan, kita patut prihatin dengan angka kekerasan perempuan dan anak di daerah. Dan ini, akan menjadi salah satu aspirasi PAN di legislatif," ujar Armiyani, dihubungi Minggu, 8 September 2024 siang, lewat sambungan telepon pribadi. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan