Permudah Akses Kredit UMKM dan Tetap Menjaga Risiko NPL, KemenKopUKM Yakin Dengan Penerapan ICS
Deputi Bidang Usaha Mikro KemenKopUKM Yulius -kemenkopukm.go.id-
Selanjutnya, konsep tersebut akan diusulkan dibahas dalam Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Pembiayaan Pembiayaan bagi UMKM (Rakor Komjak).
Yulius juga menyebutkan beberapa contoh negara yang sudah menerapkan ICS dan didukung oleh kebijakan, serta infrastruktur data yang terintegrasi. Di antaranya, Inggris, India, Korea Selatan (Korsel), China, dan Amerika.
“Di Inggris ini berhasil meningkatkan persetujuan kredit sebesar 14 persen, tanpa meningkatkan risiko NPL sebagaimana studi empiris pada kerja sama Aire (ICS) dan Experian,” ujarnya.
Di India, ICS berhasil meningkatkan inklusi keuangan masyarakat, dari 40 persen meningkat menjadi 80 persen masyarakat yang bankable dan berpotensi mengakses kredit.
Kemudian di Korsel, ICS berhasil meningkatkan inklusi keuangan masyarakat, di mana sebesar 95 persen masyarakat memiliki akun bank dan berpotensi mendapat akses kredit.
BACA JUGA:UMKM Jadi Unggulan, Ekonomi Dipastikan Tumbuh
BACA JUGA:Parade Ekraf, Dorong Inovasi dan Dukungan untuk UMKM Lokal
Selain itu, ICS juga telah berhasil meningkatkan penyaluran kredit sebesar 15 persen dan mengurangi risiko NPL sebesar 12 persen dengan proses yang lebih efektif dan efisien. (Studi empiris pada Lenddo/ICS).
Di China, konsep ini berhasil membantu meningkatkan akses kredit bagi masyarakat yang unbankable, terutama masyarakat pedesaan.
Dan di Amerika Serikat, berhasil meningkatkan persetujuan kredit 20 persen dengan tetap menjaga tingkat NPL yang sama. (Studi empiris pada FICO Score).
Sumber kemenkopukm.go.id