Anak Sekolah Dasar yang Mati Tak Berdasar

Ilustrasi-Fileski (W.Tanjung Files)-

''Tono tadi kamu ngomong apa? Siapa yang ngajarin kamu ngomong seperti itu?'' Ibunya tak terkejut adanya ular masuk ke rumahnya, karena sudah biasa di sawah bertemu ular, dan rumahnya yang dekat hutan sudah biasa dimasuki ular.

Namun kagetnya Tono yang spontan mengumpat itu hal yang mengherankan. Tidak pernah pernahnya anaknya yang santun itu ngomong kasar. Pasti ada yang ngajari dia di luar sana.

Di rumah dan lingkungan sekitar tidak ada yang suka mengumpat kasar. Ibunya penasaran, Tono belajar kata-kata itu dari mana. Sudah didesak untuk bercerita, namun Tono tak mau memberitahu.

 BACA JUGA:BAGAIMANA AGAR LANGIT TAK RETAK

BACA JUGA:GUNUNG YANG TAK BERPUNCAK

Kini Tono semakin terpengaruh dengan pergaulan bersama Rizal dan gengnya. Kelas 5 SD, mulai berani berbuat kurang ajar. Salah satunya suka menggoda teman lawan jenis.

Dengan bersiul, memanggil-manggil. Pernah juga Rizal menyuruh Tono untuk memegang pantatnya Rina, teman sekelasnya. Tono tidak mau, namun Rizal tetap memaksa. Cerdiknya Rizal, tahu kelemahannya Tono. Anak miskin itu tak akan menolak jika diberi imbalan uang.

Dengan memberikan uang Rp 50.000, bujukan Rizal untuk memegang pantat Rina, pun dilakukan juga oleh Tono. Rina kaget dan berteriak kencang. Mengejutkan satu kelas, sampai terdengar ke ruang guru. Suasana menjadi gempar. Tak menyangka, Tono yang selama ini santun, berbuat senekat itu. 

Tono pun dipanggil ke ruang Kepala Sekolah. Ia hanya bisa diam, menyesali perbuatannya. Ia takut, kalau bicara terus terang, akan dihajar sama Rizal dan komplotannya. Kepala sekolah bisa membaca situasi itu.

BACA JUGA:Sepucuk Surat Untuk Gubernur Jenderal

BACA JUGA:Setelah Hujan Selepas Perpisahan

''Tono, dengarkan bapak. Saya yakin Tono tidak secara sengaja melakukan perbuatan tercela seperti itu. Apakah ada yang memaksamu untuk melakukannya?'' Kepala Sekolah berbicara mendekat tepat di depan wajah Tono. 

Tono tidak menjawab dengan sepatah katapun. Hanya mengangguk 3 kali. Kepala sekolah pun paham dengan yang terjadi. Semua guru sudah tau kelakuan Rizal, suka bikin onar.

Hanya saja dia anak orang kaya yang secara tidak langsung ortunya bisa mengendalikan kebijakan sekolahnya. Kasus itu pun ditutup, dirahasiakan. Rina dibujuk agar melupakan kejadian itu, diberitahu bahwa itu hanya unsur ketidaksengajaan. Agar kasus itu tidak semakin melebar.

Di lain hari, Rizal berulah lagi. Mereka bermain sepak bola. Tono dijadikan penjaga gawang. Rizal sebagai pemain penyerang. Tubuhnya yang kecil, tak kuat menahan tendangan bola dari lawan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan