Komitmen Membangun Ekosistem AI di Indonesia untuk 2030, Potensi dan Tantangan

Perangkat Starlink Flat High Performance Kit di sejumlah titik di Ibu Kota Nusantara, Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur. Pemasangan perangkat Starlink yang disediakan oleh Tony Blair Institute for Global Change (TBI) ini menandai momen pentin- ANTARA FOTO/OIKN TBI-

BACA JUGA: Kawasan Industri Terpadu Batang Semakin Menggeliat

BACA JUGA:Industri Kelapa Indonesia, dari Kebun Rakyat hingga Pasar Dunia

Predatory pricing adalah praktik menjual produk atau layanan dengan harga yang sangat rendah untuk menghilangkan persaingan, yang pada akhirnya dapat merugikan konsumen.

Indonesia telah menunjukkan ketangguhannya dalam menghadapi tantangan global, termasuk pandemi Covid-19 dan ketegangan geopolitik di berbagai belahan dunia.

Dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil di kisaran 5,0 persen, lebih tinggi dari rata-rata global 3,4 persen, dan penambahan 21,3 juta tenaga kerja baru selama periode 2015-2024, Indonesia siap untuk memasuki era baru dalam transformasi digital.

Dengan langkah-langkah strategis yang diambil oleh pemerintah, termasuk pengembangan infrastruktur digital, peningkatan talenta TIK, dan penerapan etika AI, Indonesia berada di jalur yang tepat untuk menjadi pemain utama dalam ekonomi digital global.

BACA JUGA:Potensi Mineral Indonesia, Kunci Sukses di Industri Kendaraan Listrik

BACA JUGA:Surplus Neraca Dagang dan Ekspansi Industri Manufaktur, Optimisme Ekonomi Indonesia 2024

Namun, tantangan masih ada, dan keberhasilan masa depan digital Indonesia akan bergantung pada kemampuan semua pihak untuk bekerja sama dalam mewujudkan visi ini. (**)

 

Sumber Indonesia.go.id 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan