Situs Megalitikum di Sulawesi Tengah: Warisan Peradaban Pra-Aksara

Batu Pallindo di Lembah Bada, Poso, Sulawesi Tengah. -DINPAR Sulawesi Tengah-

BACA JUGA:Selain Manis Ternyata Buah Rambutan Menyimpan Banyak Manfaat Untuk Tubuh

Tidak ada penyelidikan mitologi, antropologi, arkeologi, etnologi yang memberi gambaran mengenai usia, asal usul atau tujuan dari batu-batu besar itu dibentuk menjadi wadah. Dia mengelompokkan peninggalan purbakala di Sulteng sebagai yang tertua di dunia bersama di Pulau Paskah di Chile.

Batu-batu besar itu menyebar di Desa Watunonju, Bangga, Tulo, dan Pevunu seluruhnya di Kabupaten Sigi. Bentuknya beraneka rupa seperti lumpang dari batu putih yang mengandung partikel kristal putih dan tembikar berhias.

Kemudian menhir, kubur batu, dan lumpang berjumlah 312 benda di Lembah Napu dan 824 megalit di Lembah Behoa dan 330 lainnya di Lembah Bada. Sedangkan di Situs Pokekea ada 103 benda megalit berupa gerabah batu, kalamba dan tutupnya, arca batu, altar, dulang, dan makam batu.

Oleh sebab itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulteng pada 2023 lalu mencanangkan provinsi tersebut sebagai Negeri Seribu Megalit. Pencanangannya dilakukan oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Palu pada 3 Oktober 2023 lalu.

BACA JUGA:Kondisi Ketenagakerjaan di Indonesia Terus Mengalami Perbaikan

BACA JUGA:Pinang Indonesia, dari Tradisi Kunyah hingga Ekspor Bernilai Triliunan

"Gandeng semua pemangku kepentingan untuk menyiapkan Negeri Seribu Megalit sebagai destinasi wisata unggulan Sulawesi Tengah sehingga dapat berkontribusi dalam menggerakkan ekonomi daerah," kata Wapres seperti dikutip dari website www.wapres.go.id.

Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia itu juga meminta Pemprov Sulteng melakukan promosi termasuk memanfaatkan media sosial sebagai alat paling tepat mengenalkan Negeri Seribu Megalit kepada dunia.

Wapres Ma'ruf Amin menyebut, media sosial sebagai alat promosi efektif didukung narasi kuat mengedepankan wisata budaya sejarah megalitikum sebagai bagian peradaban dunia.

Dalam kesempatan tersebut Gubernur Sulteng Rusdy Mastura menyebutkan, julukan provinsinya sebagai Negeri Seribu Megalit diberikan guna mempromosikan kemegahan kawasan cagar budaya megalitikum di Lembah Napu, Lembah Behoa, dan Lembah Bada yang tersebar di Kabupaten Poso dan Lembah Lindu di Kabupaten Sigi.

BACA JUGA:Industri Alat Angkut Indonesia 2024: Kontribusi dan Tantangan

BACA JUGA:Jangan Sebarangan Pakai Air Biasa ! Ini Manfaat Air Radiator Mobil Menggunakan Coolant

Ia berharap, pencanangan sebagai Negeri Seribu Megalit akan mempercepat penetapan kawasan megalitikum di Sulteng sebagai Warisan Dunia (World Heritage) oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan