Bantuan Pangan Beras untuk Rakyat Berlanjut hingga Akhir 2024

Warga penerima manfaat membawa beras yang diterimanya di Pasar Rakyat Talang Banjar, Jambi, Sabtu (13/7/2024). Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan program bantuan pangan beras sebanyak 10 kilogram per bulan bagi masyarakat penerima manfaat akan berl-ANTARA FOTO/ Wahdi Setiawan-

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Saat menemui ratusan masyarakat di Gudang Bulog Buntok, Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan program bantuan pangan beras sebanyak 10 kilogram per bulan bagi masyarakat penerima manfaat akan berlanjut hingga Desember mendatang.

Pernyataan tersebut ia sampaikan ketika meninjau stok beras dan menyerahkan bantuan cadangan pangan pemerintah di Gudang Bulog Buntok, Kabupaten Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah.

Presiden Jokowi menanyakan kepada masyarakat setempat apakah mereka sudah menerima bantuan pangan dari Januari hingga Juni 2024.

“Januari sudah dapat? Februari sudah? Maret sudah? April sudah? Mei sudah? Yang diterima ini Juni? Setelah Juni nanti Agustus, Oktober, Desember. Sampai Desember diteruskan ya,” kata Presiden Jokowi sembari meninjau stok beras di Gudang Bulog dan menyerahkan bantuan cadangan pangan pemerintah kepada masyarakat Buntok.

BACA JUGA:Ditinggal ke Kebun, Rumah Semi Permanen Warga Linmas Jaya Terbakar

BACA JUGA:Tidak Miliki Uang Rp10 Juta, Calon Penerima Program Bedah Rumah Mundur

Seturut demikian, Presiden Jokowi memastikan program bantuan pangan ini dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) senilai triliunan rupiah untuk 22 juta masyarakat penerima manfaat.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menambahkan, stok beras di Bulog sebanyak 1,7 juta ton mencukupi hingga akhir 2024. Mengenai fluktuasi harga beras, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa saat ini harga pangan di seluruh dunia naik akibat penurunan produksi.

Kebijakan bantuan pangan tersebut merupakan bantalan tambahan bagi masyarakat tidak mampu sebagai penerima manfaat bantuan sosial selama ini. Mengingat situasi iklim gelombang panas yang membuat produksi pangan terganggu sehingga memicu harga pangan yang tinggi.

Meski demikian, pemerintah tetap menjaga keseimbangan agar produksi pangan dalam negeri tetap menguntungkan petani, serta memperhatikan kemampuan daya beli masyarakat.

BACA JUGA:Tidak Miliki Uang Rp10 Juta, Calon Penerima Program Bedah Rumah Mundur

BACA JUGA:Water Meter Dibeli, Dana Pemasangan Tidak Ada

 Alokasi Bantuan

Adapun, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, anggaran sebesar Rp11 triliun untuk melanjutkan bantuan pangan hingga Desember 2024, bagi 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) telah disetujui Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan