Banner Dempo - kenedi

Gaya Hidup Slow Living Yang Dipercaya Mendatangkan Banyak Manfaat

--

RADAR UTARA - Gaya hidup slow living telah menjadi topik menarik yang ramai diperbincangkan di media sosial. Lantas, apa sih slow living ini? Sebagian masyarakat tentu masih awam dengan istilah slow living lantaran tak banyak orang menerapkan gaya hidup seperti ini. Gaya hidup ini hadir dalam konsep yang berlawanan dengan hustle culture yang terkenal dengan pola hidup serba cepat dan penuh kesibukan. 

Orang-orang yang hidup dengan konsep slow living ini cenderung lebih memaknai dan menghargai hidup mereka. Slow living tak terburu-buru dalam melakukan sesuatu. Mereka melakukan segalanya dengan ritme dan perencanaan yang tepat, menjalani hidup mereka dengan santai dan lebih lambat di saat dunia bergerak cepat. Bukan berarti tertinggal, orang-orang seperti ini cenderung lebih berhati-hati dan menghargai waktu yang mereka punya.

American Psychological Association (APA) melaporkan bahwa 79% orang mengalami tingkat kejenuhan yang tinggi terhadap pekerjaannya. Mereka dihadapkan pada tekanan produktivitas dan ekspektasi untuk selalu bisa dihubungi, yang berkontribusi pada peningkatan stres dan ketidakseimbangan dalam rutinitas harian.

Dalam konteks ini, slow living muncul sebagai solusi yang menarik. Lalu, apa sebenarnya arti dari gaya hidup slow living? Bagaimana panduan dan cara menjalaninya? Mari kita telusuri lebih jauh untuk mendapatkan jawabannya!

Orang dengan gaya hidup slow living lebih mudah bahagia dan menikmati hidup mereka. Hal ini dibenarkan oleh Psikolog klinis Arnold Lukito. "Slow living bukan tentang kekayaan materi, tetapi lebih tentang pengalaman hidup dengan penuh kesadaran (mindful), menghargai waktu, dan menjalani hidup yang lebih sederhana," kata Arnold.

Hal yang sama juga disampaikan Psikolog klinis Anastasia Sari Dewi. Ia melihat mereka yang hidup dengan konsep slow living lebih tekun dari orang kebanyakan. "Justru orang yang slow living itu menurut saya kadang jauh lebih tekun dibandingkan orang pada umumnya yang mungkin suka grusa-grusu, maunya cepat kilat, harus sat set," jelas Anastasia.

Bukan malas, orang-orang slow living biasanya menaruh perhatian lebih pada suatu hal agar yang dihasilkan bisa maksimal dan berkualitas. "Orang yang menerapkan slow living enggak. Mereka justru menikmati waktu mereka, mereka menikmati hidup mereka, apa yang sedang mereka jalani betul-betul mindful di situ," lanjut Anastasia.

BACA JUGA:HARUS Tau! Begini Cara Membedakan Sepatu KW dan Original

Dalam sejumlah aspek, gaya hidup slow living memiliki perbedaan dengan gaya hidup serba cepat. Dilansir laman Pretty Slow, berikut adalah beberapa perbedaan utamanya:

Laju kehidupan: Gaya hidup slow living mementingkan kecepatan hidup yang lebih lambat, seperti meluangkan waktu untuk menikmati momen dibanding terburu-buru dalam menyelesaikan suatu aktivitas. Sebaliknya, gaya hidup serba cepat ditandai dengan urgensi dan fokus pada peningkatan produktivitas.

Perhatian: Menjunjung kesadaran dengan memberi perhatian penuh terhadap pikiran, perasaan, dan lingkungan sekitar merupakan bagian dari apa itu gaya hidup slow living. Sementara itu, gaya hidup yang serba cepat cenderung meniadakan perhatian pada momen saat ini yang berpotensi menyebabkan rasa bosan dan keterasingan.

Koneksi: Konsep slow living menekankan pentingnya hubungan diri sendiri dan juga orang lain. Di sisi lain, gaya hidup serba cepat dapat menyebabkan diskoneksi dan rasa terisolasi dari lingkungan sekitar.

Pola konsumsi: Gaya hidup slow living mendorong pendekatan yang berfokus pada kualitas dibanding kuantitas. Pendekatan ini juga mengajak individu untuk menghargai segala hal yang telah dimiliki, dibanding terus menerus mengejar yang berlebih. Sebaliknya, gaya hidup serba cepat seringkali didorong oleh konsumerisme dengan dalih mengejar kebahagiaan dan kesuksesan.

Manfaat gaya hidup slow living

Menurut US National Library of Medicine, stres kronis telah dikaitkan dengan sejumlah besar masalah kesehatan fisik dan juga mental, seperti depresi dan kecemasan. Dengan menerapkan gaya hidup yang berorientasi pada keseimbangan, kamu bisa mengurangi tingkat stres sekaligus memperbaiki berbagai aspek rutinitas, seperti pilihan makanan, aktivitas, hingga juga pola tidur.

Singkatnya, kesehatan dan kesejahteraan hidupmu akan lebih terkendali ketika terhubung dengan apa itu gaya hidup slow living. Manfaat lain yang akan kamu peroleh dari mengadopsi gaya hidup slow living adalah mendapatkan lebih banyak waktu untuk melakukan hal penting, serta menemukan lebih banyak makna dan kesenangan dalam rutinitas harian.

BACA JUGA:Pecinta Hewan Wajib Tau. Ternyata Ada Asuransi Hewan Peliharaan

Dengan berkurangnya stres dan kesediaan waktu yang lebih banyak, kamu dapat membuat lebih banyak komitmen dengan orang terdekat, menekuni hobi, dan terhubung dengan alam yang asri.

Tertarik untuk hidup dengan konsep slow living? Dirangkum dari berbagai sumber ini kiat-kiat yang bisa Anda lakukan untuk menerapkan gaya hidup slow living. 

1. Batasi Penggunaan Media Sosial

Hal pertama yang perlu dilakukan ketika ingin hidup slow living adalah mengurangi pemakaian ponsel dan media sosial. Alih-alih sibuk dengan layar gadget, orang-orang slow living lebih senang berinteraksi langsung dan membangun relasi sosial di dunia nyata.

Dengan tak menggunakan media sosial, Anda akan lebih memaknai dan menghargai hidup. Anda juga tak iri atau risau dengan pencapaian orang lain. Sebaliknya, Anda akan semakin fokus memperbaiki diri mencapai goals Anda.

2. Kurangi Rutinitas Multitasking

Di era modern seperti ini, orang-orang umumnya memiliki rutinitas yang sangat sibuk, terutama mereka yang tinggal di perkotaan. Di tengah kesibukan yang padat ini nantinya akan muncul lagi tekanan waktu dan tuntutan produkvitas yang tinggi. Seringkali orang-orang melakukan banyak pekerjaan dalam satu waktu alias multitasking.

Dengan konsep slow living, Anda dianjurkan untuk fokus dengan satu tugas pada satu waktu. Kerjakan tugas tersebut dengan perlahan tapi pasti sehingga hasilnya akan maksimal. Jika terus memaksakan diri untuk bersikap multitasking, maka Andak akan stres dan kualitas pekerjaan menjadi menurun.

3. Kerjakan Hobi Yang Disukai

Ketiga, tekuni hobi yang Anda sukai. Tak perlu setiap hari, paling tidak luangkan sekali dalam seminggu untuk hobi Anda tersebut. Mengerjakan suatu hobi dipercaya dapat meningkatkan kebahagiaan seseorang.

BACA JUGA:Kamu Wajib Tahu! Ternyata Musuh Orang Diet Itu Bukanlah Nasi Putih Lho. Simak Faktanya Berikut

Selain itu, melakukan hobi yang dicintai dapat mengurangi stres dan memperbaiki suasana hati seseorang. Sedang, orang-orang yang selalu hidup tergesa-gesa, umumnya tak bisa menyempatkan diri untuk mengerjakan hobi mereka.

4. Cintai Produk Lokal

Mulailah membiasakan diri untuk berbelanja produk-produk lokal, baik itu makanan maupun pakaian. Selain untuk mendukung perekonomian lokal, Anda akan lebih bisa menghargai karya dan produk buatan anak negeri.

Selain itu, mulailah memasak hidangan sendiri di rumah, alih-alih pergi ke restoran cepat saji. Bila perlu tanamlah sayur dan buah-buahan di kebun Anda sendiri. Percayalah dengan cara tersebut, Anda akan lebih bisa menghargai hidup.

5. Mulai Belajar Tak Terburu-Buru Dan Penuh Perencanaan

Orang-orang dengan konsep slow living umumnya tak pernah terburu-buru dalam melakukan sesuatu. Rencanakan dengan matang setiap hal yang hendak Anda kerjakan agar hasilnya bisa lebih maksimal.

Tak masalah tertinggal atau kalah cepat dengan yang lain, nikmati setiap proses dari usaha Anda. Dijamin pemikiran seperti ini akan membantu meningkatkan kualitas hidup Anda. Kegagalan juga minim terjadi ketika Anda merencanakannya dengan matang.

6. Kenali Prioritas Anda

Cari tahu apa yang benar-benar penting dan prioritas dalam hidup Anda. Jika kesulitan, luangkan waktu untuk mengenal diri sendiri dan cari tahu apa yang benar-benar membuat Anda bahagia.

Jika sudah mengenali prioritas dalam hidup, fokus dan pertahankan apa yang Anda rasa benar. Jangan biarkan orang lain merusak prioritas yang telah Anda rancang. Jangan pula terkecoh dengan hal-hal yang bisa membuat prioritas Anda terganggu.

7. Belajar Mengatakan Tidak

Belajarlah untuk mengatakan tidak pada sesuatu yang Anda anggap akan mengganggu dan membuat tak nyaman. Biasanya hal ini sering sekali terjadi dalam lingkungan kerja. Oleh sebab itu, jangan sungkan mengatakan tidak untuk menghindari komitmen yang berlebihan dan risiko kelelahan.

BACA JUGA:Mau Kaya! Lakukan 6 Investasi Ini Untuk Mengubah Hidupmu

Pola pikir ini tak akan membuat Anda kesulitan dan lebih santai menikmati hidup. Jangan takut dengan apa yang dipikirkan orang lain selagi Anda tak berbuat salah. Anda juga tak berkewajiban membantu orang lain jika memang keadaannya tak memungkinkan.

8. Luangkan Waktu Untuk Diri Sendiri

Selanjutnya, luangkan waktu untuk diri sendiri. Anda bisa melakukan me-time, seperti melakukan perawatan tubuh, mencari makanan yang Anda suka, menyaksikan film favorit atau sekedar menyendiri untuk menenangkan diri.

Sisihkanlah waktu Anda untuk hal-hal yang membuat Anda nyaman dan senang. Sebaliknya, jangan melulu menyibukkan diri dan lupa memberikan ruang untuk diri sendiri. Yang ada, Anda hanya akan stres dan tak bisa menikmati hidup.

9. Perbanyak Momen Dengan Keluarga Atau Orang Tersayang

Hal yang penting tetapi kerap diabaikan adalah meluangkan waktu dengan keluarga atau orang tersayang. Seringkali, orang-orang modern yang super sibuk tak ada waktu untuk menikmati waktu berkualitas bersama keluarga. Alhasil, hubungan mereka dengan keluarga makin jauh.

Berbeda dengan orang-orang yang senang dengan konsep slow living, mereka akan lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga atau orang tersayang. Menurut mereka, sumber kebahagiaan terbesar adalah melihat keluarga rukun, sehat dan bahagia. Orang-orang seperti ini lah yang lebih bisa menghargai dan menikmati hidup.

10. Keluarlah Menikmati Alam

Anjuran terakhir adalah sempatkan waktu untuk keluar dan menikmati keindahan alam. Tak perlu jauh, contoh sederhana yang bisa Anda terapkan adalah meneguk kopi dan menikmati segarnya udara di pagi hari. Cara ini bisa membuat Anda rileks dan mencairkan suasana hati.

Aktivitas di luar ruangan juga bisa Anda lakukan seperti berjalan-jalan di taman, hiking, piknik dengan keluarga atau teman. Dijamin cara-cara ini bisa memberikan ketenangan dan kedamaian dalam hidup. (**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan