APINDO Sinyalkan Dampak AI di Sektor Ketenagakerjaan, Pendidikan Vokasi Harus Menjawab

Ketua Umum APINDO, Shinta W Kamdani-Pajak.com-

APINDO juga lewat paparannya menstimulasi lahirnya sebuah kolaborasi lintas pemangku kepentingan, untuk merumuskan kerangka kebijakan yang berfokus penciptaan lapangan kerja berkelanjutan. 

Selain memitigasi dampak negatif yang terjadi di sektor industri. Shinta juga menyerukan perlunya adaptasi pada sistem pendidikan yang menurut dia sudah harus memastikan lembaga pendidikan linier dengan kebutuhan industri. Maka secara implisit, APINDO menyoroti sektor pendidikan vokasi. 

BACA JUGA:Macet Jalur Lintas Bengkulu Makin Parah, Antre Mengular Hingga 3 Jam

BACA JUGA:D'Bagindas Guncang Alun-alun Rajo Malim Paduko Arga Makmur, Bius Ribuan Penonton

Meski begitu, harapan di sektor pendidikan vokasi, dihadapkan dengan fakta tingginya angka pengangguran yang justru ditempati oleh kalangan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan atau SMK. 

Padahal, SMK didesain sejak awal mampu menjawab kebutuhan industri, sehingga melahirkan manusia-manusia terampil di bidangnya. Tapi harapan tersebut, kontraproduktif dengan fakta yang terjadi. Angka pengangguran di Indonesia sempat menyentuh angka 7,99 juta penduduk. 

Angka tersebut, merupakan hasil penghitungan data teranyar yang dirilis Badan Pusat Statistik atau BPS yang dirilis, 5 Mei 2023.

Lembaga penyaji data statistik pemerintah itu, merilis keadaan ketenagakerjaan Indonesia periode Februari 2023. 

BACA JUGA:Kabar Baru Soal STY di Timnas Indonesia

BACA JUGA:Burung Pleci Salvadori Enggano Jadi Maskot Pilkada Bengkulu Utara, Ini Filosofihnya?

Data umum berdasarkan hasil pengolahan data itu, mendapatkan data yang menyimpulkan tingkat pengangguran terbuka atau TPT sebesar 5,45 persen. 

Selain itu, rerata upah buruh di Indonesia sebesar Rp 2,94 juta rupiah perbulan. Itu berarti, terdapat tidak sedikit pendapatan warga Indonesia di bawah angka tersebut. 

Dijabarkan BPS, jumlah angkatan kerja berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Februari 2023, mengalami kenaikan. 

Persisnya, naik 2,61 juta orang dibanding Februari 2022, Sedangkan tingkat angkatan kerja periodisasi pendataan sebanyak 146,62 juta orang. 

BACA JUGA:Bukan Sekedar Buah Biasa! Ini Sederet Manfaat Dari Jambu Bol Bagi Kesehatan

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan