Rabu, 06 Nov 2024
Network
Beranda
Berita Utama
Daerah
Metropolis
Ragam Info Agro
Ketrina
Tubei
Kepahiang
Mukomuko
Bengkulu Benteng
Nasional
Probis
Gaya Hidup
Perempuan dan Anak
Pojok Sastra dan hiburan
Otomotif
EkToBis
Utas
Travelling
Inspiratif
Lifestyle
Pendidikan dan Kesehatan
Ragam Nusantara
Advetorial
Network
Beranda
Pojok Sastra dan hiburan
Detail Artikel
Setelah Hujan Selepas Perpisahan
Reporter:
Redaksi
|
Editor:
Ependi
|
Sabtu , 22 Jun 2024 - 18:40
ILUSTRASI-Radar Utara/Redaksi-
setelah hujan selepas perpisahan cerpen : dody widianto rhien, ini surat ke-19. setelah selesai membaca surat-suratku ini, aku harap engkau tidak lagi jadi pribadi yang amatir. kamu tahu seperti apa pribadi yang amatir itu? seorang manusia yang masih terbawa perasaan dengan hinaan. masih melambung dengan pujian. padahal, jika kau sedikit saja mau meluangkan waktu berusaha memperbaiki sedikit demi sedikit kekuranganmu agar menjadi pribadi yang lebih baik, aku yakin kau akan jadi manusia yang paling bermanfaat di muka bumi ini. kau tahu hal apa yang paling tidak berguna di dunia ini? manusia yang tidak punya manfaat untuk orang lain. jika saja ron tak muncul dari depan pintu, tangan rhien tentu tak akan tergesa memasukkan sebuah tulisan tangan dalam kertas kumal yang terbungkus amplop. di sana, tertulis nama gera. ia tak pernah tahu siapa. namun, ada lambang hati di bawah nama itu dan tertulis nama latin rhien yang indah di bawahnya. baca juga:menyalakan semangat berdikari energi baca juga:berobat pakai bpjs, pelayanan kesehatan harusnya makin mudah itu titipan dari rudi teman sesama pegawai kafe yang menerima dari petugas paket. rudi bilang pengirimnya tanpa nama dan misterius. namun, alamat kafe yang dituju memang benar di kafe tempat rhien bekerja. “bagaimana? sudah kelar beres-beresnya?” ron muncul tiba-tiba dan telah berdiri di depan meja kasir. tepat di depan rhien. ia melihat ron tersenyum lembut. gurih sekali. mirip kecap asin. ia tak akan bilang senyum ron manis. lesung pipinya memang terasa gurih di mata rhien. seolah pipi ron ditaburi penyedap rasa. “tunggu aku sepuluh menit lagi ron.” baca juga:menjaga kelestarian air ala kearifan lokal kendal baca juga:4.000 kendaraan ditargetkan manfaatkan program pemutihan pajak jujur, rhien tak tahu apakah perasaan terhadapnya cinta atau apa. baginya ron sudah seperti kakaknya sendiri. seorang lelaki bertubuh gemoy, kulit putih berkacamata tebal yang setia mengantar dan menjemput rhien ke mana saja. ia lelaki yang ringan tangan, baik hati, dan suka bercanda. “sebentar … sebentar ….” “kenapa?” rhien berbalik arah. ia baru saja mau mengambil roll-paper di laci yang ternyata habis. ia ingin menyiapkannya untuk besok. ron masih berdiri di depan meja kasir sambil membetulkan kacamatanya yang sedikit melorot. melihat wajah rhien dengan saksama. “kamu seolah berbayang. ada dua. apa kacamataku rusak ya? duh, jangan-jangan mataku error lagi. padahal kemarin baru periksa. eh, tetapi sebentar … sebentar …. mungkin tadi posisi kacamataku yang tidak pas di telinga. baca juga:wacanakan pengadaan peralatan uji emisi kendaraan baca juga:bisik-bisik soal motor dinas kades, kapan dibagikan? nah, begini. ternyata memang benar, rhien yang ada di depanku ini memang asli dan bukan bayangan. cantiknya bukan fatamorgana.” “dih, gombal banget sih kamu!” ron tertawa sambil masih membetulkan posisi kacamatanya. rhien melengos pergi dengan senyum datar di bibirnya. rudi di sebelah rhien malah berucap “cie, cie” yang menambah rhien jadi salah tingkah. rhien berlalu ke belakang gudang kafe. di luar gerimis tipis. waktu berada pada dentang sepuluh malam. jalanan pusat kota tetap ramai. langit terus saja mengencingi bangku-bangku taman. ron memutar gas motor. bersiap mengantar pulang. rhien sudah duduk di belakangnya, memegang erat pinggang ron. baca juga:pasca audiensi, masyarakat datangi galian c di desa air berau baca juga:bagaimana nasib program seragam sekolah gratis? “kamu tahu kenapa tuhan mencipta perutku yang sedikit maju?” “itu karena kamu jarang olahraga ron. sudah jangan bercanda. jalanan macet. hati-hati.” “kamu salah rhien. perut ini sengaja dibuat untuk peganganmu agar tubuhmu yang ramping itu tidak terbawa angin.” sial. rhien membatin. ingin kesal, tetapi ingin tertawa juga. sudah mulai mengolok-olok bentuk tubuh teryata. rhien membalas. lalu cubitan gemas di pinggang ron membuat motor sedikit bergoyang. hampir oleng. sebuah sedan mengilat warna hitam berjalan cepat di belakangnya. kehilangan kendali. ron hampir roboh. dan jika kamu menginginkan mereka berdua tertabrak, duh itu cerita sinetron sekali. baca juga:rp2 miliar dana btt mukomuko masih utuh baca juga:puluhan anak menikah di bawah umur tolong lah. jangan mendoakan jelek ke orang lain, nanti doa jelek itu bisa kembali ke kita. toh, rhien selamat sampai di rumah walaupun ron dimaki-maki pengendara mobil sedan itu. entah kenapa rhien seolah tak ada rasa sama sekali dengan ron. walau bagaimanapun, ia sering membantunya dalam segala hal. namun, dari hal yang paling penting untuk ia pikirkan adalah keberadaan surat kaleng itu. rhien sudah punya 20 buah amplop yang berisi pesan untuknya. entah dari siapa dan dari mana. rhien, kamu tahu hal apa yang bisa membuatmu kecewa walau kau tak pernah melihat hal yang mengecewakanmu itu? jika saja ia tampak, kau tentu bisa memarahinya dan menanyakannya. baca juga:menyalakan semangat berdikari energi baca juga:berobat pakai bpjs, pelayanan kesehatan harusnya makin mudah namun, ia juga bisa membuatmu bahagia di masa datang jika kau memperlakukannya dengan baik. ia ada dan tak pernah marah walau kadang kau perlakukan biasa saja dan kau anggap semua berjalan sebagaimana semestinya. ia adalah waktu yang sering kauanggap tak ada dan semua memang harus berjalan seperti itu. padahal setiap detik yang berlalu begitu berarti bagi orang yang mau berubah dan ingin berbenah diri. kau tahu benda apa yang paling berat di dunia ini? batu? besi? gunung? kamu salah. benda terberat di semesta hanyalah penyesalan. rhien meletakkan isi surat dalam amplop nomor 20 di atas meja kamarnya. itu surat yang ia terima tiga hari lalu saat ia masih bekerja di kafe, di siang hari. sekali lagi, ia tak tahu itu dari mana dan dari siapa. ia merebah. belum mandi. matanya membulat. menatap langit-langit kamar dalam hampa. baca juga:menjaga kelestarian air ala kearifan lokal kendal baca juga:4.000 kendaraan ditargetkan manfaatkan program pemutihan pajak gera? untuk menemukan nama itu ia bisa saja mampir ke kantor kelurahan dan menanyakan silsilah keluarganya atau mungkin ke kantor catatan sipil. yang ia ingat, dalam kartu keluarganya, di kolom ayah tidak ada nama siapapun. kosong. hanya ada nama ibunya. namun, ibunya entah ke mana. ia terbiasa hidup sendiri. dan di kontrakannya yang sepetak ini, ia juga merangkai kisahnya seorang diri. tubuh bayinya pernah ditemukan warga di pojokan warung sebelah selokan di gang masuk permukiman padat. hingga akhirnya ia dititipkan ke dinas sosial. setahun berselang ia diadopsi sepasang guru pns yang lima belas tahun menikah dan belum punya anak. ia bisa saja melanjutkan sekolah atau kuliah. namun, ia tahu diri. orangtua angkat itu tentu saja bukan bapak ibu kandungnya. ia ingin bekerja. merangkai kisah hidupnya sendiri tanpa ingin merepotkan orang lain. gera? sejenak ia mulai mengira. baca juga:wacanakan pengadaan peralatan uji emisi kendaraan baca juga:bisik-bisik soal motor dinas kades, kapan dibagikan? rhien, tahukah kamu seorang tua renta di teras depan di mana engkau bekerja. bukankah sering kau lihat bapak-bapak bertopi, kaus oblong lusuh dan celana pendek hitam dekil. sejatinya aku ingin memelukmu dan mengatakan, “nak, maafkan ayah yang telah menyia-nyiakanmu.” ibumu pergi karena aku hobi berjudi dan mabuk-mabukan. kau ada di rahim ibumu sebelum pernikahan dilaksanakan. aku lupa bahwa waktu begitu cepat berlalu dan sesal selalu datang di belakang. sekali lagi aku ingin bilang padamu, benda yang paling berat di semesta ini bukan batu, bukan besi, bukan gunung, tetapi penyesalan. aku menyesal melakukan semuanya di masa mudaku yang cepat berlalu tanpa tahu jika masa tua harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. tak menyangka jika kau telah tumbuh begitu cepat, begitu cantik. baca juga:pasca audiensi, masyarakat datangi galian c di desa air berau baca juga:bagaimana nasib program seragam sekolah gratis? seandainya dulu ayah menurut perkataan ibumu, tentu ayah masih bisa merawatmu dan kita akan jadi keluarga yang bahagia. nyatanya, lingkaran judi daring memang telah membutakan mata ayah. ayah menjadi malas bekerja dan menggantungkan nasib dari sebuah pertaruhan. judi. bisnis ayah bangkrut, mobil dan rumah terjual, apartemen pun tergadai. ayah adalah lelaki paling pecundang di muka bumi ketika itu. sejak kau hampir lahir, ayahmu bangkrut lebih dulu. ibumu kabur membawamu yang masih dalam perut karena yakin, kau akan hidup sengsara jika terus bersamaku. dan ketika itu aku terus mencari jejakmu. sampai bertemu seorang guru yang bilang jika kau bekerja di kafe ini. sayang, aku malu untuk mengatakan jika aku ini ayahmu. ayah malu dengan segala masa lalu itu. ayah malu tidak bisa menjadi teladan yang baik untukmu. barangkali ini surat yang terakhir dariku. surat ke-21. baca juga:rp2 miliar dana btt mukomuko masih utuh baca juga:puluhan anak menikah di bawah umur selamat ulang tahun putri ayah yang cantik. bahagia dan sehat selalu untukmu. jika nanti kau tidak bisa bertemu ayah lagi, aku harap deretan huruf ini bisa mengobati segala kerinduan itu. ada yang bergemuruh hebat di dada rhien. ia selalu ingat, lelaki berbaju kumal yang memegang tongkat di tangan kanan dan sebuah kaleng di tangan kirinya. ia selalu berdiri di pelataran parkir kafe seolah setiap hari ia menyempatkan diri menunggu rhien datang. melempar senyum untuknya. malam terasa begitu panjang karena rhien ingin sekali bertemu lelaki itu besok. pagi hari dengan gegas rhien datang ke kafe demi membuka tabir yang menutupi segalanya. ingin bertemu bapak-bapak pemulung yang selalu tersenyum padanya ketika kafe pertama kali dibuka. baca juga:menyalakan semangat berdikari energi baca juga:berobat pakai bpjs, pelayanan kesehatan harusnya makin mudah namun, di sana rhien tak menemukan siapa-siapa bahkan setelah ia terus menoleh ke sana-ke mari mencari. sampai pintu kafe dibuka, sampai kafe mau tutup hingga pukul sembilan malam, rhien tak melihat lagi lelaki itu. senyum bapak-bapak itu tak pernah ada lagi. di teras kafe, dalam malam yang pekat, ketika ron datang menjemput, pria itu tak pernah terlihat lagi. ketika mau pulang, yang bisa rhien lakukan saat itu hanya memeluk erat punggung ron dari belakang dengan rasa rindu, dendam, kecewa, dan bahagia. segala rasa yang berkecamuk di dada itu akhirnya berjatuhan di punggung ron, menjelma air mata. lalu hujan deras mengguyur kota dengan kejam. hari itu dan seterusnya, lelaki itu benar-benar tak pernah kembali, tak pernah ada lagi. baca juga:menjaga kelestarian air ala kearifan lokal kendal baca juga:4.000 kendaraan ditargetkan manfaatkan program pemutihan pajak biodata penulis: dody widianto lahir di surabaya. karyanya tersebar di berbagai media massa nasional seperti koran tempo, republika, media indonesia, suara merdeka, kompas.id, pikiran rakyat, kedaulatan rakyat, solo pos, radar bromo, radar madiun, radar kediri, radar mojokerto, radar banyuwangi, singgalang, haluan, rakyat sumbar, waspada, tanjungpinang pos, gorontalo post, fajar makassar, suara ntb, rakyat sultra, dll. silakan kunjungi akun ig: @pa_lurah untuk kenal lebih dekat.
1
2
3
4
»
Last
Tag
# setelah hujan selepas perpisahan
# cerpen kehidupan
# cerpen romantis
# karya sastra
# karya tulis
# cerita pendek
# cerpen
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Radar Utara, 23 JUNI 2024
Berita Terkini
Satgas Ditarik, Penanganan Harimau di Napal Putih Mengandalkan Perangkap
Ketrina
8 jam
Kasus Jembrana Melandai, Puskeswan Imbau Masyarakat untuk Waspada
Ketrina
8 jam
3 Subidang Prioritas di Musrenbang Desa Kualalangi Tahun 2026, Salahsatunya Jembatan Gantung
Ketrina
9 jam
Dapur Presisi di SDN 040 Bengkulu Utara, Dukung Program Pemerintah Makan Bergizi Gratis
Ketrina
9 jam
Linmas Dilarang Terlibat Politik Praktis Pilkada 2024
Mukomuko
9 jam
Berita Terpopuler
Legalitas untuk KPTH THM, Dinas LHK dan DPRD Benteng Sepakat Memfasilitasi
Bengkulu Benteng
9 jam
Pemkab Mukomuko Gratiskan Iuran BPJS Ketenagakerjaan 1.639 Nelayan
Mukomuko
9 jam
Yuk Cari Tahu Manfaat Bunga Lily untuk Kesehatan Selain Dapat Mencegah Kanker
Lifestyle
23 jam
Jangan Dianggap Sepele ! Temukan Mamfaat Mengunyah Permen Karet Bagi Kesehatan Tubuh
Lifestyle
21 jam
Inilah Cara Gen Z Memanfaatkan KPR untuk Investasi Properti!
Gaya Hidup
19 jam
Berita Pilihan
Para Pejuang Diet ! Berani Coba, Ini Rahasia Diet Ala Perempuan Jepang Yang Efektif Menurunkan Berat Badan
Lifestyle
13 jam
Hati-hati! Disamping Bisa Menenangkan, Ternyata Lilin Aromaterapi Menyimpan Bahaya Bagi Kesehatan
Pendidikan dan Kesehatan
14 jam
HUT Provinsi Bengkulu, UAS Direncanakan Isi Tabligh Akbar
Bengkulu Benteng
1 hari
Kenali Manfaat dari Teh Daun Jati Cina untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui
Pendidikan dan Kesehatan
2 hari
Catat! Begini Tips dan Cara yang Tepat Mencuci Buah dan Sayur untuk Menghilangkan Residu Pestisida
Inspiratif
5 hari