Mengenal Tradisi Menjaga Bumi dari Berbagai Penjuru Nusantara
Rangkaian dalam tradisi Ngertakeun Bumi Lamba -Shutterstock/dani daniar-
BACA JUGA:Wajib Coba! Ini Manfaat Mandi Air Laut Pada Sore Hari Bagi Kesehatan
BACA JUGA:BPH Migas Ajak Masyarakat Awasi BBM Bersubsidi
Di samping itu, tradisi Paca Goya juga dilakukan sebagai pengingat warga Kalaodi untuk tidak merusak maupun mengeksploitasi alam secara berlebihan.
Bahkan, sebagai bentuk komitmen, masyarakat lokal memegang sumpah Bobeto yang artinya “siapa merusak alam, akan dirusak alam”.
Buka Egek
Satu lagi tradisi menjaga Bumi di Indonesia adalah tradisi Buka Egek.
Tradisi yang dilakukan oleh Suku Moi, Papua ini merupakan tradisi untuk menjaga alam dengan mengambil secukupnya, dan tidak mengeskploitasi kekayaan alam secara berlebihan.
BACA JUGA:Penyusunan Peraturan Desa Air Muring, Tim Kemenkumham Bengkulu Bakal Turun Gunung
BACA JUGA: Penanganan Darurat, Warga 3 Desa Gotong Royong Perbaiki Jalan Berlumpur
Menariknya, dalam tradisi Buka Egek, ada beberapa jenis sumber daya alam yang dilarang dieksploitasi oleh siapa pun dalam rentang waktu tertentu, atau antara 6-12 bulan.
Larangan dalam rentang waktu tersebut dibuat agar sejumlah sumber daya alam mempunyai kesempatan untuk berkembang dan terjaga dengan baik. (*)
Sumber : kemenparekraf.go.id