Parah! Pemkab Ngemis Dana ke Perusahaan

--

MUKOMUKO RU - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko, nampaknya sudah miskin anggaran. Untuk mewujudkan inovasi Kampoeng Samanih di sembilan desa. Pemkab harus mengajukan proposal permohonan bantuan dana kepada perusahaan pengolahan minyak mentah atau CPO sawit yang ada di daerah ini. 

Ada sebanyak 14 perusahan yang menjadi sasaran proposal. Proposal Kampoeng Samanih Kabupaten Mukomuko dengan Nomor 050/1041/E.2/ IX/ 2023 itu, ditandatangani langsung oleh Bupati Mukomuko, H. Sapuan.

Adapun isi dari proposal tersebut yaitu dalam rangka pemenuhan capaian akses sanitasi di Kabupaten Mukomuko. Serta penyusunan dokumen SSK Kabupaten Mukomuko, Pokja PKP Kabupaten telah merumuskan paket kebijakan bidang sanitasi yaitu “MUKOMUKO SAMANIH". Paket kebijakan ini tersusun atas empat poin besar tentang penyelenggaraan sanitasi air limbah domestik dan persampahan diantaranya.

Mukomuko Stop BABS dengan jamban tersenyum (Tersehat, Nyaman untuk Masyarakat). Lalu Mukomuko wajib pesan lokan (Pengelolaan Sanitasi Limbah Domestik Kawasan Permukiman). Jangan ada sampah diantara kita, untuk mewujudkan Mukomuko yang bersih, indah dan sehat. Sinergitas dan kolaborasi Pemda, Pemdes dan masyarakat Mukomuko menuju sanitasi layak.

Berdasarkan paket kebijakan tersebut maka disusun matrik program kegiatan Tahun 2024-2028 dan tersusun juga kegiatan guick win (kegiatan percepatan sanitasi) Tahun 2023-2024. Dimana kegiatan guick win program PPSP Kabupaten Mukomuko yaitu mengoptimalisasikan TPS 3R dengan melibatkan peran  serta masyarakat di kampoeng Samanih (Sanitasi Aman, Layak dan Bersih).

BACA JUGA:Penggunaan Keuangan Desa Ada Temuan Inspektorat

Pemerintah Kabupaten Mukomuko, memiliki keterbatasan anggaran untuk mendanai kegiatan sanitasi. Sehingga Pokja PKP Kabupaten Mukomuko mencari alternatif sumber pendanaan ke pihak swasta atau masyarakat yang dapat membantu mendanai kegiatan sanitasi. 

Terutama untuk kegiatan guick win Tahun 2023-2024 yang difokuskan pada 9 desa/kelurahan yang terdapat TPS 3R yang belum berfungsi serta masih terdapat BABS (Buang AIR Besar Sembaranag). Program ini mewujudkan kampoeng Samanih. Ke depan diharapkan kampoeng Samanih dapat diwujudkan di desa-desa lainnya di Kabupaten Mukomuko. 

Sehubungan dengan hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Mukomuko mengusulkan dengan permohonan bantuan dana. Guna mendukung program yang akan dilaksanakan untuk mencapai target sanitasi di Kabupaten Mukomuko.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mukomuko, Budiyanto, S.Hut, M.Ikom melalui Kabid Pengolahan Sampah, Limbah B3 dan Pengendalian Pencemaran, Agus Suhardi. Ketika dikonfirmasi, Rabu (1/11) membenarkan. Ada proposal dari panitia untuk perusahaan. Dan proposal itu sudah disampaikan kepada 14 perusahaan. Dari 14 perusahaan yang diberi proposal, ada yang bisa bantu dan ada yang tidak bisa.

"Ada perusahaan yang kasih uang untuk membuat tong sampah, ada perusahaan yang kasih kaos dan ada juga perusahaan yang mengasih barang berupa tong sampah," kata Agus.

Tong sampah bantuan dari perusahaan, sebagian diantaranya sudah dibagikan kepada desa yang dinobatkan sebagai Kampoeng Samanih dan sebagian diantaranya masih tersimpan di kantor DLH Mukomuko. Ia juga menyatakan, terkait proposal tersebut, pihaknya tidak tahu menahu. Pihaknya hanya mendapat tugas untuk menjalankan proposal guna mendukung terwujudnya Kampoeng Samanih.

"Kami hanya menjalankan tugas mengantarkan proposal. Soal lain-lainnya, kami tidak tahu. Dan hasil dari sumbangan perusahaan, sudah kami sampaikan kepada panitia," pungkasnya. (rel)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan