Menko Marves Tekankan Lima Aspek Penting Ini, Demi Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045
Mentri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan dalam ‘Jakarta Futures Forum di JW Marriot Jakarta sebagai keynote speaker, Jumat (3/5/2024). Foto. Humas Kemenko Marves--
Rumput laut merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia yang memiliki manfaat besar bagi ekonomi, kesejahteraan masyarakat, terutama di pesisir, dan lingkungan.
Rumput laut diolah menjadi biostimultan, pangan, bioplastik, dan biofuel. Saat ini harga rumput laut mencapai 1.000 - 2.000 USD/ton.
BACA JUGA:World Water Forum ke-10, Peluang Indonesia Belajar Peran Teknologi Atasi Perubahan Iklim
BACA JUGA:BI Rate Naik, Bank Sentral Antisipasi Dampak Kondisi Global
Pemerintah juga mengakselerasi pengembangan industri laut secara komprehensif dan terukur.
Dalam hal ini, Kemenko Marves bersama BRIN, KKP, Sea6, Prospera, MTCRC, Konservasi Indonesia, dan Universitas Mataram membuat pilot project rumput laut dengan skala besar di Teluk Ekas.
Selain mengembangkan hilirisasi, dalam satu dekade ini Indonesia secara konsisten meningkatkan konektivitas baik di darat, udara, maupun laut.
Indonesia telah melakukan percepatan pembangunan jalan tol dalam sembilan tahun ini, seperti Jalan Tol Trans Jawa dan Jalan Tol Trans Sumatra.
BACA JUGA:Lelang Tujuh Seri SBSN, Pemerintah Serap Dana Rp5,07 triliun
BACA JUGA:Angin Segar Industri Tekstil Indonesia
“Indonesia memiliki rencana pembangunan tol dengan total 18.000 km yang menghubungkan kota-kota di Indonesia pada 2050,” imbuh Luhut.
Upaya lainnya yang dilakukan oleh pemerintah, yaitu pengembangan Government Technology atau GovTech. Program ini untuk meningkatkan efisiensi dan keefektifitas pekerjaan pemerintah.
Menko Luhut mengatakan bahwa program ini akan menggabungkan pelayanan publik yang terintegrasi dan infrastruktur publik. Pelayanan ini fokus pada bidang pendidikan, kesehatan, pelayanan SIM, KTP, dan sebagainya.
“Segera, kami akan memiliki GovTech. Saya pikir, saya dalam tanggung jawab ini. Pada akhir tahun ini, semua 27.000 aplikasi yang kami punya di dalam perusahaan dan institusi, kami gabungkan pada satu saja. Dan juga, kami akan memiliki satu satu digital ID, yang menunjukkan efisiensi,” tegasnya. (*)