Konflik Timur-Tengah, Rentan Picu Lonjakan Harga BBM
Antrean di SPBU jelang lebaran 1445 Hijriah tahun 2024.-Radar Utara/Benny Siswanto-
BACA JUGA: Replika Raksasa Meriahkan Takbir Keliling Idul Fitri 2024 di Desa Karya Bakti
"Sewaktu Presiden Biden dilantik menjadi presiden, produksi minyak AS sekitar 11 juta barrel per day (BOPD). Tahun 2022 meningkat menjadi 12 juta BOPD dan tahun 2023 akan naik lagi menjadi 13 juta BOPD," begitu catatannya.
Torehan itu, menurut Archandra, menjadi rekor terbaru sejarah perminyakan AS, sekaligus langkah strategis AS dalam upaya mencapai ketahanan energi nasionalnya.
Belum ada tanda-tanda AS akan mengurangi kegiatan eksplorasi dan produksi migas paling tidak untuk 10 tahun kedepan.
"Selain fokus untuk mengembangkan shale oil dan shale gas, strategi apa lagi yang sedang dan telah dilakukan oleh AS agar krisis energi di Eropa tidak terjadi di AS?" ujarnya memantik tanya. (*)