Libur Lebaran, Jaga Kelestarian Budaya Seni Kuda Kepang Budi Luhur Bius Warga Hulu Palik
Atraksi kuda kepang atau kuda lumping yang tampil memukau dalam perayaan libur Idul Fitri 1445 H-Radar Utara/Debi Susanto -
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Warga Desa Taba Padang Kol Kecamatan Hulu Palik Kabupaten Bengkulu Utara memiliki tradisi yang unik.
Untuk memeriahkan hari raya idul Fitri.
Panitia dan anggota kuda kepang atau jaranan desa setempat, berbondong - bondong mendirikan panggung hiburan untuk menghibur masyarakat setempat dan sekitarnya.
Kegiatan ini menjadi tradisi tahunan warga desa setempat di hari raya idul Fitri ke tiga setiap tahunnya.
BACA JUGA:Jelang Pemberlakuan UU ASN yang Baru, Mutasi Lintas Lembaga hingga Pola Pemecatan Lebih Cepat
BACA JUGA:Muhasabah Diri Atas Salah Kaprah di Momentum Idul Fitri
Salah satu tradisi budaya yang diadakan setiap tahunnya yaitu hiburan kuda kepang atau jaranan.
Seni budaya ini, dibawakan oleh grup kuda kepang atau jaranan desa setempat yang diberi nama Budi Luhur.
Kegiatan tersebut setiap tahunnya digelar di halaman kantor desa setempat.
Kuda kepang atau sering disebut jaranan adalah tarian asli Indonesia yang berasal dari Jawa yang menampilkan sekelompok prajurit tengah menunggang kuda.
BACA JUGA:Banyak Yang Belum Tau! Berikut 9 khasiat dan Manfaat Dari Bunga Pepaya
BACA JUGA:Tak Lagi Anggarkan Untuk DDTS, Edwar: Tangani Drainase dan Jembatan di Pasar Ujung Kepahiang
Tarian ini diiringi musik gamelan dan lantunan suara sinden.
Tarian yang memiliki kekuatan mistis ini, membuat banyak pemain dan penonton yang mengalami kesurupan.