Libur Lebaran, Jaga Kelestarian Budaya Seni Kuda Kepang Budi Luhur Bius Warga Hulu Palik
Atraksi kuda kepang atau kuda lumping yang tampil memukau dalam perayaan libur Idul Fitri 1445 H-Radar Utara/Debi Susanto -
Para pemain yang kesurupan mampu memakan beling, arang, kembang-kembangan bahkan ayam kampung hidup-hidup.
Kesenian ini bukan hanya dimainkan oleh orang dewasa saja tetapi juga diikuti oleh anak-anak bahkan ada juga perempuan yang ikut kesurupan.
BACA JUGA:Masyarakat Diajak Bersinergi Dukung Program Pembangunan
BACA JUGA:Pilkada Bengkulu Utara, 2 Nama Ini Penerima Mandat Golkar
Dalang Kuda Kepang Budi Luhur, Rabiah saat diwawancarai Radarutara.Bacakoran.co,mengatakan.
Tujuan diadakannya penggelaran kesenian ini, selain untuk melestarikan kebudayaan seni kuda kepang Budi Luhur.
Sebagai generasi-generasi penerus leluhur, pihaknya juga akan memperkenalkan berbagai macam kebudayaan yang di miliki negara Indonesia salah satunya Jaranan.
Alhamdulillah dalam penggelaran seni kuda kepang ini, masyarakat sangat antusias untuk menyaksikan secara langsung pergelaran kuda kepang Budi Luhur ini.
BACA JUGA:Warna Warni Idul Fitri Menjadi Simbol Perayaan Hari Kemenangan
BACA JUGA:Rayakan Idul Fitri 1445 Hijriyah Dengan Tidak Berlebihan.Ini Pesan Wagub Bengkulu
"Pergelaran kuda kepang ini dilaksanakan setiap tahunnya pada bulan idul Fitri yakni tepatnya di lebaran ke tiga (hari ini red)," kata Robiah.
Dilanjutkannya, pihaknya juga mengucapkan terimakasih kepada warga desa, pemerintah desa, kecamatan dan Polsek setempat yang telah mendukung kegiatan ini.
Ditempat yang berbeda, saat crew radar utara.bacakoran.co mewawancarai Kepala Desa Taba Padang Kol, Gunawan.
Ia mengatakan, dalam pergelaran kuda kepang ini, pihak pemerintah desa sangat mengapresiasi pergelaran seni kuda kepang tersebut.