Hijau dan Hitam Sama Segarnya, Sama Khasiatnya

Sejumlah pekerja sedang membuat cincau hitam di Desa Tanjungsari, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, Jatim. Memasuki bulan Ramadhan, permintaan cincau hitam meningkat signifikan. -ANTARA/IST-

BACA JUGA:Wajib Tau! Ternyata Buah Manggis Sangat Bermanfaat Bagi Tubuh

BACA JUGA: Apa Hukum Berpuasa Tetapi Tidak Membayar Zakat Fitrah dan 3 Syarat Wajibnya

Curah hujan yang tinggi dan udara pegunungan rupanya menjadi tempat yang sesuai untuk tanaman cincau (Mesona palustris). Perdu ini banyak ditanam di ladang, pekarangan, atau lahan-lahan kosong.

Tradisi kuliner cincau dipercaya berasal dari Tiongkok yang menyebar ke Asia Tenggara, termasuk ke Indonesia. Adalah eksplorasi para perantau Hokkian itu yang menemukan tanaman lokal yang dapat menghasilkan gelatin untuk kemudian disajikan dalam bentuk jelly.

Orang Hokkian menyebut pinyin xiancao, yang terpeleset dalam dialek lokal menjadi cincao lalu cincau.

Hitam Dan Hijau

Warga Tenjolaya sendiri merasa mewarisi tradisi cincau dari kakek nenek mereka.

BACA JUGA:Dukung Ungkap Oknum Penyalahgunaan BBM Bersubsidi

BACA JUGA: Polres Mukomuko Buka Program Mudik Gratis ke Bengkulu. Ini Syaratnya...

Namun, bisnis cincaunya menggeliat sejak Bogor menjadi kawasan penting dalam rantai pasok hasil pertanian bagi Jabodetabek.

Cincau hitam Tenjolaya juga mengisi sebagian pasar Jakarta, Tangerang, dan Bekasi.

Cincau mudah ditemukan di kota-kota di Jawa, meski tidak sebanyak di Jabodetabek.

Sentra produksi ada di Bogor, Bandung, dan Tasik. Di Jawa Tengah, cincau diproduksi di beberapa sentra di sekitar Solo. Di Jawa Timur yang terkenal ialah cincau Blitar.

Di Jawa Tengah dan Jawa Timur tumbuhan cincau ini disebut janggelan. Di luar Jawa, pasar cincau lebih terbatas.

BACA JUGA: Borong Juara MTQ Kecamatan Ulok Kupai. Ini Harapan Pengasuh TPQ Pagardin...

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan