Hijau dan Hitam Sama Segarnya, Sama Khasiatnya

Sejumlah pekerja sedang membuat cincau hitam di Desa Tanjungsari, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, Jatim. Memasuki bulan Ramadhan, permintaan cincau hitam meningkat signifikan. -ANTARA/IST-

Seperti halnya cincau hitam, yang hijau pun tumbuh lebih subur di pegunungan. Untuk menghasilkan seliter cincau hijau dibutuhkan 70-80 lembar daun cincau hijau yang bentuknya mirip daun sirih itu.

Dengan meremas daun-daun itu hingga sarinya keluar, lalu disaring, akan muncul jelly cincau hijau. Tak perlu memasak. Maka, produksi cincau hijau umumnya menggunakan air matang.

Para perajin kini menggunakan mesin gilas kecil untuk meremas daun itu.

Setelah disaring digilas air yang mengandung gelatin, cincau hijau itu pun dalam beberapa waktu akan menggumpal.

BACA JUGA:Wajib Tau! Ternyata Buah Manggis Sangat Bermanfaat Bagi Tubuh

BACA JUGA:Lintasi JTTS, HK Pastikan Pelayanan Maksimal Bagi Pemudik

Belakangan, pamor cincau hitam lebih berkilat dari cincau hijau.

Teksturnya yang lebih kenyal dan liat, membuat cincau hitam lebih mudah dikembangkan menjadi berbagai variasi hidangan.

Cincau hitam bisa diiris dan dibentuk seperti agar-agar atau nata de coco.

Namun, seperti halnya yang hitam, cincau hijau dipercaya bisa menjadi obat antiradang, antidemam, antioksidan, membantu pencernaan, serta mengurangi tekanan darah tinggi.

Cincau pun berkembang diiringi kisah-kisah tentang khasiat dan kelezatannya.

BACA JUGA:Dukung Ungkap Oknum Penyalahgunaan BBM Bersubsidi

BACA JUGA: Polres Mukomuko Buka Program Mudik Gratis ke Bengkulu. Ini Syaratnya...

Jadi, tak ada salahnya menyiapkannya di meja makanan untuk menyambut acara buka puasa bersama gula merah, pandan, santan, atau sirop.

Semuanya produk dalam negeri.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan