Banner Dempo - kenedi

Capaian Fisik Proyek RS Pratama 97 Persen

PPTK dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko, Jajat Sudrajat, SKM mengatakan, Capaian Fisik Proyek RS Pratama 97 Persen-Radar Utara/ Wahyudi -

"Lalu untuk sisa dana pekerjaan sebesar Rp5,8 miliar dibayar dari APBD Perubahan atau menggunakan Dana Alokasi Umum (DAU)," ungkapnya.

Untuk diketahui, proyek pembangunan rumah sakit pratama yang dibiayai oleh dana alokasi khusus (DAK) senilai Rp39 miliar, tidak selesai tepat waktu sesuai kontrak yang ditetapkan hingga 30 Desember 2023.

BACA JUGA: Percepat Lelang Proyek Jalan Skema DAK dan DBH di Mukomuko

BACA JUGA:5.043 Warga Mukomuko Bakal Didaftarkan Asuransi JKK dan JKm

Akibatnya, PPTK memberikan kesempatan kepada kontraktor yang mengerjakan rumah sakit pratama untuk menyelesaikan sisa proyek hingga tanggal 3 Februari 2024 lalu.

Namun di tanggal deadline tersebut, masih ada pekerjaan sekitar lima persen yang belum dapat dituntaskan.

"Kalau dibalikkan ke PPTK  dan pemutusan kontrak. Pertimbangan pertama terkait dengan anggaran, lalu kelangsungan pembangunan, dan apa yang bisa menjamin siapa yang mengerjakan kembali rumah sakit Pratama itu," jelasnya.

Pihaknya diberikan ruang oleh Peraturan Presiden tentang pengadaan barang dan jasa. Dalam peraturan memberikan ruang untuk diberikan kesempatan kedua, sehingga kesempatan kedua ia diberikan.

BACA JUGA:Peluang Anak Nelayan Kuliah Gratis Di Sekolah Tinggi Perikanan

BACA JUGA:SUNY Perusahaan Tiongkok di Proyek Abisius Neom di Arab Saudi

Selain itu, keputusan itu diatur dalam LKPP, yakni pemberian kesempatan kedua dan pemberian kesempatan kedua ini tidak ditentukan harinya. Meski demikian, PPTK dapat memberikan kesempatan kedua sesuai dengan kesepakatan PPTK dan penyedia dengan pertimbangan teknis.

Pertimbangan teknis dari hasil opname terakhir, pertimbangan dari konsultan pengawas, pertimbangan dari tenaga ahli. Selanjutnya, sambung Jajat, apakah sanggup mengerjakan. Untuk itu harus ada pertimbangan teknis kesanggupan penyedia menyelesaikan.

"Kalau dia angkat tangan, tidak bisa lagi. Namun mereka sanggup," jelasnya.

Jajat mengaku, hari Jumat 2 Februari 2024 silam. Pihaknya rapat dengan ahli konstruksi dan konsultan. Menurutnya, sebenarnya mereka sudah maksimal tetapi tidak bisa dipungkiri waktu pelaksanaan pekerjaan secara umum pendek. Mereka menyelesaikan pekerjaan dengan anggaran Rp39 miliar dengan waktu efektif 5,5 bulan. Rincianya satu bulan untuk penatangan lahan dan 4,5 bulan untuk kegiatan pembangunan rumah sakit.

BACA JUGA:Pesan Kepada Guru dari Jokowi pada Kongres XXIIII PGRI

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan