Waspadai Pinjol dan Investasi Bodong. Ini Pesan Gubernur Bengkulu
Gubernur Rohidin Mersyah saat menghadiri seminar nasional Desaku Cakap Keuangan -Radar Utara/Doni Aftarizal-
BENGKULU.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Seluruh elemen masyarakat di Provinsi Bengkulu diminta untuk senantiasa mewaspadai Pinjaman Online (Pinjol) dan investasi bodong.
Ini disampaikqan Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah sebagai keynote speaker dalam seminar nasional Desaku Cakap Keuangan di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Bengkulu.
Menurut Rohidin, literasi keuangan bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan keuangan, dan daya saing bisnis.
"Salah satu yang menghambat perkembangan daerah adalah minimnya literasi. Maka dari itu harus ada upaya mengenal, memahami dan kemudian barulah mengambil keputusan terkait keuangan ini. Kalau ragu silakan berkonsultasi dengan OJK," ungkap Rohidin.
BACA JUGA:Klaim Bupati, Pertumbuhan Ekonomi di Mukomuko Naik Menjadi 4,33 Persen
BACA JUGA:Usai Dilantik, Pejabat Pemprov Bengkulu Diminta Lakukan Ini
Diharapkan, lanjut Rohidin, masyarakat dan pelaku UMKM bijak dalam mengakses pembiayaan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansialnya.
"Saat kita sudah paham dengan literasi keuangan, maka kita akan bertindak bijaksana dan berhati-hati untuk menggunakan jasa pinjaman online maupun janji-janji investasi," tambah Rohidin.
Disisi lain Rohidin menjelaskan, untuk mencapai kesuksesan pasti akan mendapat banyak rintangan, khususnya dalam hal keuangan.
"Meskipun demikian, para pelaku usaha harus berani memulai, berani menggunakan kesempatan dan berani mengambil kemungkinan risiko yang bakal terjadi," kata Rohidin.
BACA JUGA:Pemkab Ajak Investor Bangun Listrik Tenaga Biomassa
BACA JUGA:Truk Isi Solar di SPBU Jadi Sorotan, Pemprov Bengkulu Lakukan Evaluasi
Lebih lanjut Rohidin menyampaikan, dengan meningkatnya literasi keuangan di kalangan UMKM, khususnya di desa, diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif.
"Terutama dalam pengembangan ekonomi lokal, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa secara keseluruhan," demikian Rohidin. (tux)