3 Hari Sebelum Peristiwa Pembunuhan, Pelaku Sudah Ditegur untuk Laporkan Data Kependudukan

Polisi menunjukkan TKP korban yang ditemukan sudah tak bernyawa dan bersimbah darah.-Radar Utara/ Sigit Haryanto-
KETRINA.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Peristiwa berdarah yang berujung hilangnya nyawa seseorang di dusun Lembah Duri, Desa Air Sebayur, Kecamatan Pinang Raya, Kabupaten Bengkulu Utara pada Sabtu, 01 Februari 2025, membuat masyarakat hingga pemerintah desa setempat terkejut.
Kepala Dusun (Kadun) Lembah Duri, Ridexen mengungkapkan, bahwa tiga hari sebelum aksi pembunuhan di wilayah desanya itu terjadi.
Polisi memeriksa dan mengambil keterangan dari istri korban-Radar Utara/ Sigit Haryanto-
Ia sempat menegur pelaku berinisial AG, yang diketahui berasal dari Linggau, Sumatera Selatan itu, untuk melaporkan data identitas kependudukannya.
Itu dilakukan karena menurut Ridexen, sejak berada di dusun Lembah Duri, pelaku AG ini belum melaporkan keberadaannya yang baru ngontrak di wilayah dusun Lembah Duri, kepada pemerintah desa setempat.
BACA JUGA:Breaking News! Reskrim Polsek Ketahun Ringkus Pelaku Pembunuhan di Lembah Duri, Ada Motif Cinta?
BACA JUGA:Breaking News! Warga Lembah Duri Ditemukan Tewas dengan Luka di Leher
"Tepatnya tiga hari sebelum kejadian, saya ketemu dengan pelaku itu. Karena merasa asing, saya tegur dan saya tanya-tanya dari mana asalnya.
Karena pelaku itu memang baru dan tidak pernah terlihat. Setelah saya tanya pelaku itu berasal dari lubuk Linggau dan baru beberapa hari ngontrak di Lembah Duri.
Dari situlah, saya sempat minta kepada pelaku untuk datang ke rumah melaporkan identitas kependudukannya.
Tapi dari awal saya tegur sampai kejadian ini pelaku belum pernah datang untuk melaporkan identitasnya kepada kami," ungkap Ridexen, kepada Radar Utara.
Selanjutnya, Ridexen menerangkan, bahwa pelaku dan korban ini sejak dua hari belakangan sama-sama bekerja sebagai buruh tebas di tempat orang.
BACA JUGA:Heboh.! Ditemukan Mayat Dalam Parit di Desa Setiabudi SP4
BACA JUGA:Terungkap, Identitas Mayat Mengambang di Sungai Ternyata Warga Sibak Mukomuko