Wajah Baru Griya Anggrek Indonesia

Ilustrasi. Di Indonesia terdapat 5.000 spesies anggrek. Di antara jumlah tersebut diketahui merupakan spesies asli Indonesia, baik yang tumbuh di hutan belantara maupun telah dibudidayakan oleh masyarakat. -ANTARA NEWS-

"Di Kebun Raya Bogor inilah tempat saya tinggal dulu semasa kecil," tuturnya seperti dikutip dari Antara.

Hujan Buatan

Tepat di tengah miniatur hutan dan kebun pada RKA Soedjana Kassan ini terdapat dua tiang tinggi besar menjulang hingga hampir menyentuh atap.

Ada delapan tiang kecil menjulur ke delapan penjuru. Menurut Junaedi, ini berfungsi sebagai wadah untuk hujan buatan dan kabut buatan.

Air juga dapat memancar dari sejumlah keran kecil tersembunyi dan waktu penyemprotannya telah diatur oleh komputer.

BACA JUGA:Jarang Diketahui, Berikut 5 Manfaat Tidur Dilantai Bagi Kesehatan

BACA JUGA: Ini Ketentuan Pendaftaran bagi Calon Penerima KIP Kuliah 2024

Suhu dalam rumah kaca juga diatur temperaturnya mengikuti kondisi lingkungan dari habitat asal anggrek itu.

Selain lanskap menarik mirip miniatur hutan dan taman, di RKA Soedjana Kassan ini juga dilengkapi oleh jalan mirip jembatan sepanjang sekitar 250 meter yang dibuat mengelilingi area bangunan di sayap kanan Griya Anggrek dan menyambung ke selasar dan ruang temu serbaguna di lantai dua sayap kiri.

Melalui jembatan besi ini, kita dapat melihat keseluruhan koleksi anggrek dari atas.

Ketika kaki telah melangkah menuju bangunan sayap kiri, kita selain menemukan ruang temu serbaguna, dari lantai dua juga dapat menyaksikan rumah kaca kedua.

BACA JUGA:Pemerintah Dorong Peningkatan Muatan Lokal Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai

BACA JUGA:Pembangunan Istana dan Hotel Nusantara di IKN sesuai Target

Tampilannya sedikit berbeda dari rumah kaca sebelumnya karena di sini diperuntukkan bagi pembibitan anggrek, baik dari hasil pemuliaan tanaman, atau dari menanam bijinya.

Ada ribuan bibit tanam anggrek di dalam pot-pot hitam yang diletakkan pada lebih dari 10 wadah beton raksasa yang memanjang sekitar 10 meter.

Setiap bibit diberi nama sesuai genus dan marganya pada salah satu sisi pot tanaman. Pagar besi putih dengan pintu pada salah satu sisinya menjadi pembatas.

Griya Anggrek bisa dikunjungi secara gratis setiap hari mengikuti jadwal KRB yakni Senin sampai Jumat pada pukul 8.00 WIB sampai 16.00 WIB.

BACA JUGA: Jangan Dibiasakan! Ini 5 Masalah yang Akan Muncul Jika Jarang Mandi

BACA JUGA: Belum Banyak yang Tau! Ini Cara Pakai Deodoran yang Tepat Menurut Ahli

Untuk hari Sabtu dan Minggu, jadwalnya jam 7.00 WIB hingga 16.00 WIB. Akan lebih mudah jika masuk melewati Pintu 3 dan jangan lupa membayar terlebih dulu tiket masuk KRB sebesar Rp16.500 per orang di hari kerja dan Rp26.500 per orang saat akhir pekan.

Selamat berwisata dan mempelajari kekayaan anggrek asli Indonesia di Griya Anggrek Kebun Raya Bogor.

Sumber : Indonesia.go.id

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan