Menyulap Sampah jadi “Keripik” Sumber Energi
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Refused Derived Fuel (RDF) Cilacap di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. SETPRES--
TPST tersebut menjadi model pengolahan sampah modern yang menarik perhatian dan sempat dikunjungi Presiden Joko Widodo.
Keripik Sampah
Fasilitas TPST berteknologi RDF untuk masyarakat Cilacap itu dibangun sejak 2017 di atas lahan seluas 3 ha.
BACA JUGA: Pemprov Bengkulu Harapkan Dukungan Masyarakat Dalam Pembangunan SPAM Regional Benteng Kobema
BACA JUGA:Senin Ini, KPU Mukomuko Distribusikan Logistik Pemilu 2024
Program itu menggunakan mekanisme cost sharing antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kerajaan Denmark melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, serta Pemerintah Kabupaten Cilacap sendiri. Saat resmi beroperasi di 2020, TPST Jeruk Legi disebut sebagai tonggak baru pengelolaan sampah di tanah air.
Kabupaten Cilacap dipilih sebagai lokasi TPST berteknologi RDF dengan berbagai alasan. Yakni, wilayah yang memiliki luas wilayah 213.850 hal itu merupakan kabupaten terluas di Provinsi Jawa Tengah.
Jumlah penduduknya hampir 2 juta jiwa. Selain itu, daerah itu juga merupakan daerah berkembang dengan beberapa industri strategis, yaitu kilang minyak, pabrik semen, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), serta beberapa industri lainnya dan memiliki potensi timbulan sampah sebesar 940 ton sampah/hari.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 726 ton sampah/hari di Cilacap, berhasil dikelola dengan baik. Sisanya yang sebesar 214 ton sampah/hari menjadi sampah tidak terkelola.
BACA JUGA:Nakes di Mukomuko Disuntik Vaksin Hepatitis-B
BACA JUGA:Masa Tenang, Bawaslu Mukomuko Bersihkan APK Pemilu 2024
Dengan indeks timbulan sampah sebesar 0,48 kg/orang/hari, pengelolaan sampah di Kabupaten Cilacap terlayani oleh empat tempat pemrosesan akhir (TPA), yaitu TPA Malabar, TPA Kunci, TPA Tritih Lor, serta TPA Kepudang. Karakteristik sampah Kabupaten Cilacap yaitu memiliki kadar air sebesar 57,66% dengan nilai kalori sebesar 697 kcal/kg.
Konsep pengolahan sampah RDF Jeruk Legi, jelas Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungannya, merupakan pengolahan sampah modern yang menjadikan sampah sebagai sumber energi terbarukan penganti batu bara untuk bahan bakar alternatif kilang semen/tungku pabrik semen.
Prinsip kerja konsep RDF sampah rumah tangga cukup sederhana. Intinya sampah yang ada diolah alias dikeringkan guna menurunkan kadar air hingga <25% dan menaikkan nilai kalornya setelah sebelumnya dicacah terlebih dahulu untuk menyeragamkan ukurannya menjadi 2--10 cm. Karenanya RDF ini sering disebut sebagai keripik sampah.
Bahan pembuatan RDF berasal dari sampah segar yang datang ke TPST dengan diangkut oleh dump truck. Setelah diketahui beratnya dari catatan di jembatan timbang, kemudian sampah dibongkar dan dituang pada area picking bay untuk dilakukan pemilahan oleh mitra pekerja lingkungan atau pemulung.