Batu Suli, Situs Kokoh dengan Sejuta Legenda
Batu Suli Gunung Mas. -Sumber foto: Istimewa-
Kalau dari Palangka Raya, rute menuju situs Batu Suli dapat dikategorikan aman dan nyaman.
Tidak melalui lalu lintas yang macet, deretan perkebunan kelapa sawit maupun pepohonan dan rumah masyarakat serta pabrik yang ramai sehingga bukanlah areal lokasi menakutkan.
BACA JUGA:Laju Inflasi Terjaga, Pertumbuhan Ekonomi Berlanjut
BACA JUGA:Mengejar Realisasi Investasi Rp1.650 Triliun di 2024
Berdasarkan riwayat masyarakat sekitarnya, nama Batu Suli diambil dari buah yang banyak tumbuh di lokasi hutan dekat dengan keberadaan bukit bebatuan tersebut.
Kulit buahnya berwana krem dan daging buah warna bening. Sedangkan bijinya berwarna hitam.
Rasa buahnya amat manis. Ukurannya sekitar 10 centimeter dengan bentuk bulat lonjong sebesar kelingking remaja.
Masyarakat sekitarnya menyebutnya sebagai buah suli. Dari situlah situs Batu Suli memiliki riwayat nama. Buah Suli sendiri saat ini sudah langka dapat ditemukan lagi.
BACA JUGA:Kelihatannya Sepele! 5 Cara Ini Dapat Menghilangkan Masuk Angin di Perut, Tanpa Harus Dikerok
BACA JUGA: Jangan Panik! Ini 6 Cara yang Dilakukan, Jika Kartu Kredit Anda Kena Bobol
Ada hal menarik dari keberadaan situs Batu Suli, yaitu mengenai cerita legenda masyarakat sekitar. Menurut masyarakat sekitarnya, dulu Batu Suli adalah bukit bebatuan yang tingginya hingga mencapai langit.
Namun tiba-tiba terjadi pertarungan antara Amai Rawang dengan seekor naga besar. Si naga besar itu ingin menguasai dan mengambil Batu Suli menjadi miliknya.
Keinginan naga yang amat besar itu ditentang oleh Amai Rawang. Kemudian Amai Rawang bertarung dengan naga besar tersebut bersenjatakan pedang penjangnya.
Amai Rawang berupaya maksimal menghalau naga besar itu pergi dan gagal mengambil Batu Suli. Lantas, Amai Rawang akhirnya membelah bukit Batu Suli menjadi bercabang dua seperti kondisi saat ini.
BACA JUGA: Kuota Elpiji Subsidi Untuk Mukomuko Sebanyak 4.624 Metrik Ton