Dugaan Keterlibatan Oknum KPH, Dinas LHK Pastikan Tindaklanjuti
Safnizar, S.Hut, MP-Radar Utara / Doni Aftarizal-
Perambahan Kawasan BAS
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi Bengkulu, memastikan bakal menindaklanjuti terkait informasi dugaan keterlibatan oknum di lingkungan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) yang menjadi backing dalam aktivitas perambahan kawasan Bentang Alam Seblat (BAS).
Demikian ditegaskan Kepala Dinas (Kadis) LHK Provinsi Bengkulu, Safnizar, S.Hut, MP saat dikonfirmasi, Senin 24 November 2025.
"Sebenarnya informasi terkait dugaan ada oknum KPH yang bermain, dengan modus membentengi para perambah di kawasan BAS itu sudah lama kita dengar," ungkap Safnizar.
Hanya saja, lanjut Safnizar, hingga saat ini informasi itu masih sebatas dugaan saja, lantaran tidak ada bukti autentiknya. Pihaknya sendiri sudah pernah memanggil Kepala KPH, guna meminta klarifikasi.
BACA JUGA:Skandal Perambahan di Kawasan BAS, Gakkumhut Siap Bongkar Oknum yang Bermain
BACA JUGA:Perambahan Kawasan BAS, Ditjen PHL Kemenhut RI Dituding Lindungi PT. API dan BAT
"Tapi itu tadi, dari klarifikasi yang dilakukan, dugaan tersebut tidak ada dan buktinya pun tidak ditemukan. Kalaupun ada bukti kuatnya, pasti kita tindak sesuai aturan. Karena bagaimanapun juga, tindakan membentengi para perambah jelas melanggar aturan," tegas Safnizar.
Menurut Safnizar, terkait aktivitas perambahan di kawasan BAS yang menjadi habitat Gajah Sumatera tersebut, pihaknya mendorong dengan sangat agar dilakukan penindakan hukum yang benar dan sesuai ketentuannya.
"Kalau penindakan hukum ini betul-betul ditegakkan, kita optimis bisa membuat efek jera terhadap aktivitas perambahan di kawasan BAS. Termasuk juga kalau ada oknum pegawai kita yang terlibat," kata Safnizar.
Karena, sambung Safnizar, kalau bukan pihaknya selaku OPD yang membidangi, siapa lagi yang menjaga kawasan hutan. Apalagi pemerintah daerah (Pemda) sangat mendukung upaya penertiban dalam kawasan BAS tersebut.
BACA JUGA:Gakkumhut Pastikan Dalami Pola Perambahan di BAS
BACA JUGA:Bapang Beras 566,4 Ton dan Minyak Goreng 104,2 Ton Guyur Disalur
"Dugaan aktivitas perambahan di kawasan BAS itukan sudah sejak lama dan berlangsung bertahun-tahun. Sehingga ini momen yang tepat dalam upaya penyelamatan kawasan hutan, terlebih kawasan tersebut juga menjadi habitat hewan yang dilindungi," ujar Safnizar.
Lebih lanjut Safnizar menyampaikan, sebagai bentuk dukungan dalam Operasi Merah Putih Lanskap Seblat tersebut, Selasa 25 November 2025 besok pihaknya kembali mengirim Polisi Kehutanan (Polhut) untuk memberikan dukungan.