Dana BTT Mukomuko 2025 Masih Utuh
Kepala BKD Mukomuko, Eva Tri Rosanti, SH-Radar Utara/ Wahyudi -
MUKOMUKO, RADARUTARA.BACAKORAN.CO – Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Mukomuko memastikan dana Bantuan Tak Terduga (BTT) tahun anggaran 2025 masih dalam kondisi utuh dan belum digunakan.
Dana yang dialokasikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp 2 miliar itu, disiapkan khusus untuk menghadapi situasi darurat akibat bencana alam maupun kejadian luar biasa lainnya.
Kepala BKD Kabupaten Mukomuko, Eva Tri Rosanti, SH, membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan bahwa hingga Oktober 2025, belum ada penetapan status tanggap darurat yang memerlukan pencairan dana BTT.
“Dana BTT masih tersimpan utuh di kas daerah. Dana ini sifatnya siaga, bisa langsung digunakan sewaktu-waktu apabila terjadi bencana alam atau keadaan darurat yang membutuhkan penanganan cepat,” ujarnya.
Eva menjelaskan, mekanisme penggunaan dana BTT berbeda dengan anggaran reguler. Dana ini tidak bisa digunakan sembarangan, melainkan harus melalui tahapan dan persetujuan sesuai aturan yang berlaku. Penggunaannya baru dapat dilakukan setelah adanya penetapan status darurat oleh bupati berdasarkan rekomendasi BPBD.
BACA JUGA:Intip Anggaran BTT Pemda di Musim Banjir
BACA JUGA:Bengkulu Daerah Rawan Bencana, Usin: BTT Perlu Diefisiensi?
“Begitu terjadi bencana yang menimbulkan kerusakan atau kerugian besar, BPBD akan melakukan verifikasi dan memberikan laporan resmi. Dari situ baru bisa dilakukan pencairan untuk kebutuhan mendesak, seperti bantuan logistik, evakuasi, dan perbaikan darurat fasilitas umum,” tambahnya.
Terpisah Kepala Pelaksana BPBD Mukomuko, Ruri Irwandi, ST, MT menyampaikan bahwa hingga saat ini wilayah Mukomuko relatif aman dari kejadian bencana besar. Meski demikian, pihaknya tetap meningkatkan kewaspadaan, terutama memasuki musim hujan yang berpotensi menimbulkan banjir, tanah longsor, maupun angin kencang.
“BTT ini menjadi tumpuan pertama dalam menghadapi situasi darurat. Kami berharap tidak ada bencana besar yang memaksa dana ini digunakan, tetapi BPBD tetap siaga dan berkoordinasi dengan seluruh camat serta pemerintah desa,” katanya.
Selain itu, Pemkab Mukomuko terus mendorong upaya mitigasi di tingkat masyarakat, seperti gotong royong membersihkan saluran air, menanam pohon di daerah rawan longsor, serta meningkatkan kesadaran warga untuk tidak membuang sampah sembarangan. Langkah-langkah pencegahan ini diharapkan dapat meminimalkan risiko bencana sekaligus menjaga stabilitas penggunaan anggaran daerah.
BACA JUGA:Intip Anggaran BTT Pemda di Musim Banjir
BACA JUGA:Bengkulu Daerah Rawan Bencana, Usin: BTT Perlu Diefisiensi?
"Semoga tidak ada kejadian yang memaksa dana tersebut digunakan, dan Mukomuko tetap aman, tenang, serta dijauhkan dari segala bentuk musibah," pungkasnya. (rel)