Mukomuko Bakal Ikut Lomba Pasar Tertib Ukur Nasional
Mukomuko Bakal Ikut Lomba Pasar Tertib Ukur Nasional-Radar Utara/Wahyudi-
"Sedangkan untuk membeli timbangan besi itu butuh yang besar. Karena setiap unitnya mencapai lebih dari Rp1 juta. Yang jelasnya, permintaan mereka kita tampung dan nanti akan kita usulkan kepada pimpinan agar dapat mengalokasikan anggaran untuk membeli timbangan bagi para pedagang," pungkasnya.
Sementara itu, Disperindagkop tetap tera ulang timbangan milik perusahaan meskipun mulai tahun 2024 ini, pungutan atau retribusi untuk pendapatan asli daerah atau PAD dari sektor tera dan tera ulang timbangan resmi ditiadakan.
BACA JUGA:Di Balik Kunjungan Kerja Presiden Jokowi Mininjau Jalan rusak di Bengkulu Utara
BACA JUGA:Perkuat Penanaman 4 Konsensus Kebangsaan di Tengah Persaingan Global
Dengan begitu, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kabupaten Mukomuko. Tidak lagi dibebankan terhadap pendapatan asli daerah dari sektor retribusi tera dan terakhir ulang timbangan seperti di tahun 2023 lalu.
"Benar, mulai tahun ini tidak ada lagi retribusi tera da tera ulang. Retribusi itu telah dihapus. Jadi tahun ini kami tidak lagi diberi beban PAD dari retribusi sektor tera," kata Plt Kepala Disperindagkop dan UKM Kabupaten Mukomuko, Nurdiana, SE, M.AP ketika dikonfirmasi Selasa, 23 Januari 2024.
Meski pihaknya tidak dibebankan PAD dari retribusi sektor tera dan tera ulang di tahun 2024 ini. Namun Nurdiana mengaku, akan tetap turun ke lapangan melaksnakan tera dan tera ulang timbangan milik perusahaan.
Salah satu sasaran yang akan dilakukan tera yaitu timbangan randan buah segar (TBS) sawit milik 16 pabrik sawit. Selain itu, pihaknya juga akan melaksanakan tera timbangan yang ada di ram sawit, timbangan milik toko sawit dan yang lainnya.
BACA JUGA: TA 2024, Rp 35 M Disiapkan Untuk Pemeliharaan Jalan
BACA JUGA: Terima Surat Tugas, Pemprov Bengkulu Dukung Pemeriksaan LKPD
Tera dan tera ulang timbangan yang akan dilakukannya itu, tidak lain untuk mengantisipasi terjadinya kecurangan dalam aktivitas jual beli buah sawit.
"Kami inginkan seluruh timbangan yang sawit yang meraka pakai itu akur. Dengan begitu, masyarakat atau pihak-pihak lainnya tidak ada yang dirugikan," jelasnya.
Sedangkan untuk memulai aktivitas tera dan tera ulang timbangan sawit milik perusahaan. Besar kemungkinan baru akan dilaksanakan antara bulan Februari dan Maret 2024 bulan depan. Sekarang ini pihaknya sedang mempersiapkan surat pemberitahuan kepada perusahaan terkait kegiatan tera dan tera ulang timbangan.
"Kita susun dulu surat dan jadwalnya. Kalau sudah semuanya, baru kita turun ke perusahaan melakukan tera timbangan. Dan tera timbangan ini hanya dilakukan satu tahun sekali," pungkasnya. (*)