Transformasi Digital, Bank Raya Kembangkan Produk Raya App Built to Last

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Di tengah kian meningkatnya peran teknologi, PT. Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) terus mendorong transformasi digital pada aplikasi saving Raya App.

Dengan aplikasi itu Bank Raya terus berinovasi menghadirkan solusi finansial secara menyeluruh. Meliputi layanan menabung dan transaksi perbankan lainnya yang terintegrasi seperti pembayaran, pinjaman, maupun investasi.

"Hingga Juni 2025, Raya App telah memiliki 83 fitur dengan berbagai layanan yang dapat diakses nasabah, mulai dari Fitur Saku personal," ungkap Direktur Bisnis Bank Raya, Kicky Andrie Davetra.

Menurut Kicky, aplikasi Raya App juga ringan dan memiliki user interface yang intuitif. Dari sisi keamanan dalam bertransaksi, aplikasi ini juga memiliki fitur verifikasi ekstra.

BACA JUGA:Kemenag Mukomuko Musnahkan Arsip Inaktif, Dorong Transformasi Digital dan Tertib Administrasi

BACA JUGA:Genjot Revitalisasi Sekolah dan Transformasi Digital Menyongsong Indonesia Emas 2045

"Tampilannya juga kita rancang dengan prinsip dapat dirasakan, mudah dioperasikan dan dimengerti serta tangguh. Sehingga nasabah dapat menggunakan aplikasi ini dengan waktu lebih lama dan nyaman dalam bertransaksi," kata Kicky.

Dengan kata lain, lanjut Kicky, inovasi yang dilakukan terhadap produk digital Bank Raya, mengutamaan built to last agar tidak lekang oleh waktu.

"Sehingga selalu relevan untuk masyarakat dalam bertransaksi perbankan, serta mudah dan reliable. Kami menjaga produk ini tetap berkualitas dan essential, yang berfokus pada kenyamanan, efisiensi dan kepuasan nasabah," ujarnya.

Disisi lain, Kicky menjelaskan, sejak diluncurkan tahun 2022 lalu, Raya App telah menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan. Hingga Juni 2025, penggunaan transaksi Raya App mencapai 2,1 juta transaksi atau meningkat 42,7 persen (yoy).

BACA JUGA:Sederet Capaian Apik Transformasi Digital

BACA JUGA:Optimalisasi Data, Transformasi Digital dengan Perkuat Sinergi OPD

"Dengan jumlah pengguna Raya App tercatat lebih dari 1,05 juta nasabah. Pertumbuhan digital saving tercatat sebesar Rp 1,5 triliun atau tumbuh 66,6 persen (yoy)," jelas Kicky.

Kicky menambahkan, pertumbuhan terus meningkat seiring dengan berkembangnya fitur dan inovasi terhadap aplikasi, yang memicu pertumbuhan dana murah sehingga mendorong pertumbuhan positif CASA sebesar 7,6 persen (yoy) menjadi Rp 2,5 triliun.