Banner Dempo - kenedi

Rp50 Juta Untuk Hand Sprayer

Petani saat mengolah lahan sawahnya, di saat irigasi primer Kemumu tengah dilakukan perbaikan karena banyak yang rusak.--

ARGA MAKMUR RU - Daerah mengalokasikan anggaran senilai Rp 50 juta untuk pengadaan hand sprayer yang bakal disalurkan kepada kelompok tani tahun ini. Meski tidak sebanyak tahun lalu, pengadaan alat pertanian itu, sebagai upaya daerah dalam memenej sektor pertanian di daerah untuk tetap eksis. 

 

Hal ini disampaikan Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) Bengkulu Utara (BU), Juita Abadi. Kepada wartawan, dia menyanpaikan anggaran senilai Rp 50 juta itu, digunakan untuk pengadaaan 50 unit hand sprayer yang akan disalurkan kepada masyarakat petani lewat kelompok. 

 

"Ini menjadi bagian dari program di sektor pertanian," ujarnya kepada awak media.  

 

Mencermati jumlah anggarannya, praktis tahun ini terjadi penurunan anggaran. Jika tahun  terdapat anggaran di kisaran Rp 4,8 miliar. Pada tahun itu, anggaran tersebut digunakan untuk pengadaan 528 unit alsintan yang meliputi hand sprayer, cultivator sampai dengan alat perontok padi dan jagung. 

BACA JUGA: Bersiasat Suburkan Lahan Pertanian

Meski begitu, Juita bilang, masih dalam tahun anggaran yang sama, Pemda BU mengupayakan kembali mengalokasikan pada anggaran perubahan. Rencananya, kata dia, penanggarannya bakal menggunakan dana insentif fiskal yang didapatkan daerah atas apresiasi pemerintah pusat atas penanganan inflasi tahun 2023. 

 

"Bapak Bupati Mian juga sangat konsen di sektor pertanian ini. Beliau yang notabene memiliki latar belakang pendidikan pertanian, terus melakukan terobosan atas sektor-sektor yang fundamental," tegasnya. 

 

Turut pula diterangkan, keseriusan di sektor pertanian pun tidak sebatas program alsintan. Tapi juga termasuk dalam pengadaan ASN di daerah lewat seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang pada 2023 pun kembali merekreut ASN penyuluh. 

 

"Tujuannya adalah agar program di sektor pertanian ini dilakukan secara paralel. Mulai dari infrastruktur dan sarpras pendukungnya, juga dibarengi dengan peningkatan kapasitas SDM petani di daerah lewat program-program yang dilakukan oleh teman-teman penyuluh," pungkasnya. (bep)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan