Alokasi Anggaran dan Pemindahan Lokasi Festival Tabut Diprotes

KKT Bencoolen saat menyampaikan keberatan terkait pelaksanaan Festival Tabut-Radar Utara / Doni Aftarizal-

KKT Bencoolen Harapkan Solusi dari Gubernur Helmi Hasan

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Keluarga Kerukunan Tabut (KKT) Bencoolen secara langsung menyampaikan protes, terkait alokasi anggaran dan juga wacana pemindahan lokasi pelaksanaan Festival Tabut Tahun 2025 yang rangkaiannya tinggal 41 hari lagi.

Protes tersebut disampaikan perwakilan 17 kelompok yang tergabung dalam KKT Bencoolen, Jum'at 16 Mei 2025.

Ketua KKT Bencoolen, Achmad Syafril menyampaikan, support pendanaan Festival Tabut tahun ini, yang bersumber dari APBD Provinsi Bengkulu hanya Rp 90 juta.

"Tentu nilai tersebut masih jauh dari kata mencukupi. Apalagi kita di KKT Bencoolen ini terdapat 17 kelompok. Kalau nilai itu dibagi, paling besar masing-masing kelompok hanya Rp 4 juta. Sehingga kita mau bikin apa," sesal Syafril.

BACA JUGA:Tabut 2025, Bengkulu Hadirkan Spektakel Budaya yang Mendunia

BACA JUGA:Festival Tabut, UMKM Tumbuh dan Penggiat Seni Kian Kreatif

Ditambah lagi, lanjut pria yang akrab disapa Mamuk ini, Rp 90 juta itu bukan murni untuk pembuatan Tabut saja, tetapi juga untuk kebutuhan operasional lainnya.

"Kalau seperti ini kondisi support pendanaannya, bagaimana kita bisa memulai. Sementara sebelumnya digembar-gemborkan Festival Tabut tahun ini bakal mengundang para duta besar, provinsi tetangga dan lainnya," sindir Mamuk.

Menurut Mamuk, terkait support pendanaan ini, pihaknya baru mengetahui saat diundang Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bengkulu, untuk rapat terkait pelaksanaan Festival Tabut.

"Idealnya sejak awal kita ini diajak berkoordinasi, karena bagaimanapun juga pelaksanaan Tabut merupakan hajatannya KKT," kata Mamuk.

BACA JUGA:Masuk KEN, Festival Tabut Diharapkan Berikan Manfaat

BACA JUGA:Menggenal Ritual Tabut Bengkulu

Meskipun demikian, sambung Mamuk, terkait support pendanaan ini, pihaknya berharap Gubernur H. Helmi Hasan, SE dapat mencarikan solusi.

"Misal dengan melibatkan perusahaan-perusahaan yang ada di Provinsi Bengkulu, untuk membantu pelaksanaan Festival Tabut dari sisi pendanaan melalui Corporate Social Responsibility (CSR)," harap Mamuk.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan