Menguatkan Posisi Indonesia di Mata Dunia

Presiden Prabowo Subianto (ketiga kiri) bersama pemimpin Yordania Raja Abdullah II (keempat kiri) berjalan menginspeksi pasukan saat upacara penyambutan di Bandara Militer Marka, Amman, Yordania, Minggu (13/4/2025). Kunjungan kenegaraan di Yordania menjad-ANTARA FOTO/Aria Cindyara-

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Negara-negara kawasan Timur Tengah merupakan mitra dan sahabat sejawat semenjak Republik Indonesia (RI) merdeka.

Indonesia dan negara-negara di kawasan itu memiliki kesamaan identitas sebagai bangsa mayoritas muslim, pernah menjadi koloni bangsa Barat, dan mempunyai kemitraan strategis di sektor ekonomi maupun sosial budaya.

Di samping itu, dalam dekade terakhir peran diplomasi Indonesia makin kuat di forum global menyikapi situasi konflik Timur Tengah dan kemerdekaan Palestina. Kehadiran pasukan perdamaian maupun pelbagai misi kemanusiaan Indonesia menunjukkan konsistensi komitmen Indonesia.

Misi tersebut yang dibawa Presiden RI, Prabowo Subianto saat bertolak menuju Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab (PEA), pada Rabu (9/4/2025), untuk memulai rangkaian kunjungan kenegaraan ke kawasan Timur Tengah. Pada lawatan diplomatiknya kali ini, Presiden Prabowo berkunjung ke lima negara, yakni Persatuan Emirat Arab (PEA), Turkiye, Mesir, Qatar, dan Yordania. Lawatan kenegaraan tersebut.

BACA JUGA:Indonesia Kini Punya Pengolahan Emas Terbesar di Dunia

BACA JUGA:Peran Dana Investasi dalam Meningkatkan Ekonomi Kreatif di Indonesia

Ini merupakan kunjungan resmi Presiden Prabowo ke lima negara tersebut semenjak dilantik 20 Oktober 2024.  “Yang pertama, saya akan ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, untuk ketemu dengan Presiden Uni Emirat Arab, Yang Mulia Muhammad bin Zayed, dan untuk melakukan konsultasi, untuk tukar menukar pikiran tentang perkembangan geopolitik dan geoekonomi dunia saat sekarang,” ucap Presiden Prabowo Subianto.

 

Kerja Sama Strategis

Selama lawatan lima negara tersebut, Presiden yang didampingi Menteri  Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menghasilkan sejumlah kesepakatan kerja sama strategis antarnegara maupun komitmen bisnis.

Saat di PEA, Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Persatuan Emirat Arab Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan menyaksikan secara langsung delapan Memorandum of Understanding (MoU) dan Letter of Intent (LoI) yang telah disepakati dan ditandatangani oleh kedua negara. Pengumuman tersebut dilakukan di akhir pertemuan bilateral kedua pemimpin negara yang digelar di Istana Qasr Al Shatie, Abu Dhabi, pada Rabu (9/4/2025).

BACA JUGA:Benarkah Dana Venture Capital Bisa Jadi Kunci Sukses Startup di Indonesia?

BACA JUGA:Peran Dana Investasi dalam Mendorong Startup Fintech di Indonesia

Pada kesempatan itu, Kepala Negara dan Pangeran MBZ juga membahas upaya penyelesaikan konflik di Gaza, Palestina. Kedelapan dokumen tersebut terdiri atas empat kerja sama antarpemerintah (Government to Government/G-to-G) dan empat kerja sama antarpelaku usaha (Business to Business/B-to-B). Kerja sama tersebut mencerminkan makin eratnya hubungan strategis antara Indonesia dan PEA di berbagai bidang.

Empat MoU kerja sama antarpemerintah yang diumumkan meliputi kemitraan alam dan iklim; kerja sama kelautan dan perikanan; kerja sama keamanan dan penanggulangan Terorisme; dan kerja sama bidang Islam dan Wakaf.

Sementara itu, empat kesepakatan kerja sama antarpelaku usaha adalah

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan