Meneropong Tren Pariwisata 2025

Wisatawan mancanegara berlari sambil menjunjung tembikar saat mengikuti lomba permainan tradisional di area persawahan Desa Suwat, Gianyar, Bali, Senin (30/12/2024). -ANTARA FOTO/Fikri Yusuf-

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Menyongsong 2025, sektor pariwisata masih menjadi salah satu andalan dalam menggenjot pertumbuhan ekonomi nasional. 

Sejak 10 tahun terakhir, pariwisata maupun ekonomi kreatif dikembangkan begitu rupa sebagai alternatif pemasukan negara dan meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global.

Kontribusi sektor pariwisata terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2023 adalah sebesar 3,8 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 3,6 persen. Adapun, nilai ekspor produk ekonomi kreatif Indonesia sepanjang tahun 2023 mencapai angka USD23,96 miliar.

Strategi dan kebijakan pariwisata pada tahun mendatang tentunya tak lepas dengan perkembangan dan tren pariwisata yang tumbuh di kawasan maupun dunia. Hal itu sudah dikaji oleh para pakar yang terdiri dari kalangan industri, akademisi, dan pemerintah dalam buku Outlook Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2024/2025.

BACA JUGA:Pariwisata di Mukomuko Mulai Hasilkan PAD

BACA JUGA:Pariwisata jadi Basis Ekonomi Masa Depan

Ada beberapa poin yang disurvei dari para pakar. Seperti dilansir dari laman Kemenparekraf, poin-poin tersebut di antaranya adalah tren pariwisata ke depannya, pasar potensial wisatawan mancanegara, dan faktor kunci pertumbuhan pariwisata.

Tren Pariwisata ke Depan

Salah satu temuan yang mengemuka adalah bahwa minat wisatawan terhadap cultural immersion atau pengalaman budaya yang mendalam diprediksi akan terus meningkat (58,97 persen). Tren ini mencerminkan keinginan wisatawan untuk mendapatkan pengalaman yang lebih mendalam dan autentik dengan budaya lokal saat berwisata.

Selanjutnya, 56,41 persen ahli menyatakan bahwa health and wellness tourism akan menjadi tren, terlihat dari tahun sebelumnya di mana terdapat peningkatan minat terhadap wisata kesehatan dan kebugaran.

BACA JUGA:Peningkatan Kunjungan Wisman Jadi Sinyal Positif Pariwisata Indonesia

BACA JUGA:Wonderful Indonesia Co-Branding School Break 2024: Dorong Pariwisata Hijau dan Berkelanjutan

Wisatawan mulai melirik kesehatan, relaksasi, dan kesejahteraan pribadi sebagai bagian dari aktivitas, terutama dalam konteks pemulihan pasca pandemi—masa di mana terdapat peningkatan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental.

Selain itu, eco-tourism atau wisata ramah lingkungan (46,15 persen) juga masih menjadi tren yang relevan. Kesadaran akan isu lingkungan mendorong wisatawan untuk memilih destinasi dan aktivitas wisata yang berkelanjutan.

Hasil survei ahli pada 2023 dan 2024 menunjukkan konsistensi tren pariwisata, dengan cultural immersion, health and wellness tourism, dan eco-tourism sebagai fokus utama.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan