Ratusan Honorer Dirumahkan, Sekolah Kekurangan Tenaga, Begini Kata Korwil Pendidikan

Reporter: Sigit haryanto |

Editor: Ependi |

Jumat , 14 Mar 2025 - 20:49

Ratusan Honorer Dirumahkan, Sekolah Kekurangan Tenaga, Begini Kata Korwil Pendidikan-Istimewa -

KETRINA.RADARUTARA.BACAKORAN.CO- Ratusan tenaga honorer di sejumlah sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di beberapa wilayah Korwil Pendidikan, Kabupaten Bengkulu Utara.

Terpaksa dirumahkan akibat tidak memenuhi kualifikasi yang ditetapkan dalam peraturan terbaru mengenai tenaga pendidikan.

Spontan, keputusan ini menuai polemik, mengingat banyak sekolah di beberapa daerah tertentu yang mengeluh masih mengalami kekurangan tenaga pengajar dan tenaga pendidik lainnya.

Menurut Ketua Korwil Pendidikan Ketahun dan Pinang Raya, Suparji, keputusan ini diambil sebagai bentuk implementasi dari peraturan pemerintah yang mengharuskan tenaga pendidik memiliki kualifikasi tertentu.

"Kami memahami bahwa keputusan, ini berat. Tetapi kita harus mengikuti aturan yang berlaku.

Bahkan, kami menyadari bahwa banyak sekolah yang membutuhkan tenaga tambahan, namun kita tidak bisa melanggar aturan tersebut," ujar Suparji, kepada Radar Utara Jumat, 14 Maret 2025.

Dikatakan Suparji, keputusan pemerintah daerah untuk merumahkan tenaga honorer yang tidak memenuhi kualifikasi tertentu ini seyogyanya berlaku sejak bulan Januari 2025.

Namun karena SK yang dikeluarkan oleh dinas terkait baru diturunkan belum lama ini.

Maka proses untuk merumahkan para guru honorer yang tidak masuk dalam kualifikasi itu baru dilaksanakan secara bertahap oleh masing-masing sekolah.

"Total guru honor di wilayah kita yang harus dirumahkan mencapai sekitar 85 orang.

ratusan honorer dirumahkan, sekolah kekurangan tenaga, begini kata korwil pendidikan                            ketrina.radarutara.bacakoran.co-  ratusan tenaga honorer di sejumlah sekolah dasar (sd) dan sekolah menengah pertama (smp) di beberapa wilayah korwil pendidikan, kabupaten bengkulu utara.
terpaksa dirumahkan akibat tidak memenuhi kualifikasi yang ditetapkan dalam peraturan terbaru mengenai tenaga pendidikan. 
spontan, keputusan ini menuai polemik, mengingat banyak sekolah di beberapa daerah tertentu yang mengeluh masih mengalami kekurangan tenaga pengajar dan tenaga pendidik lainnya.
menurut ketua korwil pendidikan ketahun dan pinang raya, suparji, keputusan ini diambil sebagai bentuk implementasi dari peraturan pemerintah yang mengharuskan tenaga pendidik memiliki kualifikasi tertentu.
baca juga:temui komisi i, aliansi honorer r2 dan r3 sampaikan persoalan ini
baca juga:pengangkatan honorer dan pns molor, segini 'untung' pemerintah, anggaran bayar thr pegawai 2025 aman!
"kami memahami bahwa keputusan, ini berat. tetapi kita harus mengikuti aturan yang berlaku. 
bahkan, kami menyadari bahwa banyak sekolah yang membutuhkan tenaga tambahan, namun kita tidak bisa melanggar aturan tersebut," ujar suparji, kepada radar utara jumat, 14 maret 2025.
dikatakan suparji, keputusan pemerintah daerah untuk merumahkan tenaga honorer yang tidak memenuhi kualifikasi tertentu ini seyogyanya berlaku sejak bulan januari 2025. 
namun karena sk yang dikeluarkan oleh dinas terkait baru diturunkan belum lama ini. 
maka proses untuk merumahkan para guru honorer yang tidak masuk dalam kualifikasi itu baru dilaksanakan secara bertahap oleh masing-masing sekolah.
baca juga:dewan perjuangkan nasib ribuan tenaga honorer bengkulu utara yang putus kontrak
baca juga:hasil rdp terkait honorer dirumahkan, komisi 1 dprd bu bakal uji materi ke kemenpan rb
"total guru honor di wilayah kita yang harus dirumahkan mencapai sekitar 85 orang. 
kriteria guru yang terpaksa harus dirumahkan diantaranya meliputi masa honor belum sampai 2 tahun, tidak terdaftar di bkn dan tidak pernah mengikuti tes pppk gelombang i dan ii yang berlangsung, kemarin. 
sehingga guru-guru honorer tersebut terpaksa harus dirumahkan. dan hari, ini sebagian besar sekolah sudah mulai berangsur menerapkan aturan tersebut," pungkasnya.
diakui suparji, pada dasarnya sekolah tidak menghendaki adanya upaya merumahkan para guru honorer ini. 
karena sebagian besar sekolah yang mengalami kekurangan tenaga didik atau guru, masih sangat membutuhkan kehadiran guru honorer tersebut.
baca juga:korwil pastikan tidak ada pengangkatan gbd, honorer diminta waspadai modus penipuan
baca juga:camat berharap honorer kantor camat bisa diangkat pppk, ini pertimbangannya
"seperti hadirnya guru olahraga di beberapa sekolah. meskipun guru tersebut honor, tapi dibutuhkan oleh sekolah. karena sekolah tersebut selama ini tidak memiliki guru olahraga. tapi dengan adanya kebijakan baru ini ya terpaksa meskipun kehadirannya dibutuhkan guru honor tersebut harus dirumahkan. dan dampaknya kembali kepada masing-masing sekolah," terangnya.
lebih lanjut suparji mengimbau kepada seluruh guru honorer yang terdampak oleh kebijakan pemerintah saat ini untuk tetap semangat serta bersabar. 
dan suparji, berharap semoga pemerintah segera mengeluarkan regulasi baru untuk memikirkan kembali nasib para guru honorer yang saat ini sedang terdampak.
"tentu kita berharap semoga dalam waktu dekat ini segera ada solusi atau kebijakan baru yang bisa keluarkan oleh pemerintah.
sehingga, rekan-rekan honorer yang terdampak hari ini bisa mengabdi lagi dan memberi harapan bagi generasi-generasi penerus yang saat ini sedang menempuh pendidikan profesi guru," pintanya.
baca juga:tolak pppk paruh waktu, honorer di mukomuko geruduk kantor bupati dan dprd
baca juga:794 honorer pemprov bengkulu tak aktif, bkd pastikan bukan siluman
di beberapa sekolah, dirumahkannya tenaga honorer ini menyebabkan kekosongan posisi yang cukup signifikan. 
konkretnya, beberapa kepala sekolah (kepsek), mengaku kesulitan untuk mengisi jam pelajaran yang ditinggalkan tenaga guru honorer.
"kami terpaksa harus merangkap tugas. dan kondisi ini justru menambah beban kami (sekolah) yang ada di wilayah pedalaman dengan jumlah tenaga guru yang terbatas," ungkap salah seorang kepsek sd yang enggan disebutkan namanya. (*)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi RADAR UTARA, 15 MARET 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan