Mitos Tako' Sangkal yang Dipercaya Jadi Penyebab Perempuan Tidak Laku

Mitos Tako' Sangkal yang Dipercaya Jadi Penyebab Perempuan Tidak Laku-Internet-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Di masyarakat Madura, mitos tentang pernikahan sering kali berakar dalam norma sosial yang kuat, salah satunya adalah mitos “Tako’ Sangkal.”
Mitos ini terkait dengan pandangan bahwa seorang perempuan yang menolak lamaran pertama akan sulit, bahkan tidak akan menikah seumur hidup.
Dalam bahasa Madura, "sangkal" berarti tertolak, dan dianggap sebagai tanda bahwa gadis tersebut tidak laku.
Pada usia tertentu, seperti lebih dari 25 tahun, seorang gadis yang belum menikah bisa disebut sebagai "gadis sangkal," yang dianggap membawa stigma buruk bagi keluarga dan individu tersebut.
BACA JUGA:Mengungkap 5 Mitos Mengenai Kesetaraan Gender yang Kerap Disalahpahami
BACA JUGA:5 Mitos Seputar Gunung Lawu yang Wajib Kamu Tahu Sebelum Mendaki!
Mitos "Tako’ Sangkal" berkembang berdasarkan keyakinan bahwa penolakan terhadap lamaran pertama akan membawa konsekuensi sosial yang buruk.
Seorang gadis yang menolak lamaran dianggap telah menutup peluang untuk menikah, bahkan meskipun dia tidak menikah dengan orang yang melamar.
Masyarakat Madura menganggap penolakan ini sebagai sebuah kesalahan besar yang bisa merusak reputasi keluarga.
Dalam budaya ini, menikah di usia yang dianggap ideal biasanya sebelum usia 25 tahun dan merupakan hal yang sangat dihargai.
Untuk menghindari stigma ini, banyak orang tua yang akan menerima lamaran pertama, meskipun mereka merasa calon pasangan tersebut tidak sesuai harapan.
BACA JUGA:6 Mitos dan Larangan di Pulau Bali yang Harus Kamu Tau!
BACA JUGA:Mengulik Misteri Dibalik Mitos Kucing Hitam yang Dipercaya Sebagai Pembawa Kesialan
Namun, setelah menerima lamaran, mereka bisa memilih untuk membatalkan pertunangan dengan berbagai alasan, termasuk menunda waktu pernikahan atau bahkan memutuskan hubungan sebelum pernikahan berlangsung.