Tidak Perlu Bingung ! Mana Yang Lebih Baik Buka Puasa Dengan Es Teh Atau Teh Hangat, Ini Penjelasannya

Reporter: Dodi Haryanto |

Editor: Ependi |

Minggu , 09 Mar 2025 - 10:30

Ilustrasi Es Teh Manis-PIXABAY-

Baik pecinta teh hangat maupun es teh perlu mewaspadai risiko yang dapat muncul akibat mengonsumsi teh saat berbuka puasa.

Beberapa efek samping dari kandungan tanin dan kafein dalam teh, seperti dijelaskan oleh Healthline, meliputi:

1. Memicu Sensasi Terbakar di Dada (Heartburn)

Kandungan kafein dalam teh bisa menyebabkan sensasi panas di dada atau heartburn, terutama bagi penderita GERD.

Semakin sering dan dalam jumlah besar seseorang mengonsumsi teh, semakin tinggi pula risiko mengalami gangguan pencernaan ini.

2. Memicu Stres dan Kecemasan

Kafein dalam teh juga dapat meningkatkan risiko stres serta kecemasan.

Teh hitam mengandung lebih banyak kafein dibandingkan teh hijau atau white tea.

Bagi individu yang sensitif terhadap kafein, memilih teh tanpa kafein bisa menjadi alternatif yang lebih aman.

3. Mengganggu Pola Tidur

Kafein dalam teh dapat menghambat produksi melatonin, yaitu hormon yang berperan dalam mengatur siklus tidur.

tidak perlu bingung ! mana yang lebih baik buka puasa dengan es teh atau teh hangat, ini penjelasannya                            radarutara.bacakoran.co - teh, baik dalam bentuk es maupun hangat, sering menjadi pilihan utama saat sahur dan berbuka puasa.
minuman ini banyak digemari masyarakat indonesia karena dianggap menyegarkan. namun, manakah yang lebih baik dikonsumsi?
menurut laman oman observer, teh hangat lebih dianjurkan dibandingkan es teh.
hal ini didasari pada anggapan bahwa minuman dingin dapat menghambat sistem pencernaan.
baca juga:berbuka puasa dengan makanan khas betawi
baca juga:begini 5 tips untuk membuat gorengan agar renyah untuk santapan berbuka puasa
suhu rendah pada air disebut-sebut bisa menyebabkan kontraksi otot perut, sehingga membuat proses pencernaan menjadi kurang optimal.
oleh sebab itu, umat muslim disarankan untuk memilih teh hangat setelah seharian berpuasa guna mengurangi risiko tersebut.
di sisi lain, ada pendapat yang menyatakan bahwa es teh justru lebih baik untuk dikonsumsi saat berbuka puasa.
berdasarkan informasi dari situs taolefah, es teh bisa dinikmati setelah berbuka, tetapi sebaiknya diawali dengan minum air putih terlebih dahulu.
baca juga:kenali jenis buah yang baik untuk dikonsumsi pada saat berbuka puasa 
baca juga:inilah alasan dibalik konsumsi melon saat sahur atau berbuka puasa bikin kulit sehat dan glowing
mengonsumsi air putih sebelum teh membantu tubuh mengembalikan keseimbangan cairan setelah berpuasa seharian. ini juga penting bagi pecinta teh agar terhindar dari dehidrasi.
sementara itu, bagi mereka yang ingin menikmati teh setelah makan malam, teh hangat lebih disarankan karena lebih mudah dicerna oleh tubuh.
dampak minum teh saat berbuka puasa
baik pecinta teh hangat maupun es teh perlu mewaspadai risiko yang dapat muncul akibat mengonsumsi teh saat berbuka puasa.
beberapa efek samping dari kandungan tanin dan kafein dalam teh, seperti dijelaskan oleh healthline, meliputi:
baca juga:berbuka puasa dengan makanan khas betawi
baca juga:begini 5 tips untuk membuat gorengan agar renyah untuk santapan berbuka puasa
1. memicu sensasi terbakar di dada (heartburn)
kandungan kafein dalam teh bisa menyebabkan sensasi panas di dada atau heartburn, terutama bagi penderita gerd.
semakin sering dan dalam jumlah besar seseorang mengonsumsi teh, semakin tinggi pula risiko mengalami gangguan pencernaan ini.
2. memicu stres dan kecemasan
kafein dalam teh juga dapat meningkatkan risiko stres serta kecemasan.
teh hitam mengandung lebih banyak kafein dibandingkan teh hijau atau white tea.
baca juga:kenali jenis buah yang baik untuk dikonsumsi pada saat berbuka puasa
baca juga:inilah alasan dibalik konsumsi melon saat sahur atau berbuka puasa bikin kulit sehat dan glowing
bagi individu yang sensitif terhadap kafein, memilih teh tanpa kafein bisa menjadi alternatif yang lebih aman.
3. mengganggu pola tidur
kafein dalam teh dapat menghambat produksi melatonin, yaitu hormon yang berperan dalam mengatur siklus tidur.
akibatnya, seseorang bisa mengalami kesulitan tidur, yang pada akhirnya dapat berdampak pada gangguan konsentrasi, penurunan daya ingat, serta peningkatan risiko obesitas.
para ahli merekomendasikan konsumsi kafein tidak lebih dari 200 mg per hari untuk mencegah efek ini.
4. menghambat penyerapan zat besi
baca juga:berbuka puasa dengan makanan khas betawi
baca juga:begini 5 tips untuk membuat gorengan agar renyah untuk santapan berbuka puasa
tanin dalam teh dapat berikatan dengan zat besi dari makanan, sehingga mengurangi penyerapan zat besi oleh tubuh.
jika hal ini terjadi dalam jangka panjang, bisa menyebabkan defisiensi zat besi serta gangguan nutrisi.
5. menyebabkan mual
tanin yang terdapat dalam teh juga bisa mengiritasi saluran pencernaan, sehingga menimbulkan rasa mual atau sakit perut.
individu yang sensitif terhadap tanin sebaiknya membatasi konsumsi teh, terutama jika diminum dalam jumlah sekitar 240-480 ml atau 1-2 cangkir. jika mulai merasa mual, mengurangi asupan teh bisa menjadi solusi.
baca juga:kenali jenis buah yang baik untuk dikonsumsi pada saat berbuka puasa
baca juga:inilah alasan dibalik konsumsi melon saat sahur atau berbuka puasa bikin kulit sehat dan glowing
6. menyebabkan pusing dan sakit kepala
mengonsumsi teh dalam jumlah besar sekaligus dapat meningkatkan risiko pusing dan sakit kepala akibat efek kafein.
oleh karena itu, penting untuk mengatur jumlah teh yang diminum agar tidak berlebihan.
panduan aman mengonsumsi teh saat berbuka puasa
meskipun teh memiliki beberapa efek samping, para penggemarnya tetap dapat menikmatinya dengan menerapkan beberapa tips berikut:
pilih teh yang tidak mengandung kafein atau yang sudah melalui proses pengurangan kafein.
baca juga:berbuka puasa dengan makanan khas betawi
baca juga:begini 5 tips untuk membuat gorengan agar renyah untuk santapan berbuka puasa
pastikan untuk minum air putih terlebih dahulu agar tubuh mendapatkan asupan cairan yang cukup.
teh tanpa kafein secara alami tidak mengandung kafein, seperti teh yang berasal dari bunga atau rempah-rempah.
sementara itu, teh yang telah dikurangi kafeinnya (decaffeinated tea) berasal dari tanaman teh biasa tetapi telah mengalami proses khusus untuk menurunkan kadar kafeinnya.
selain itu, ahli gizi dr. nurul ratna mutu manikam, m.gizi, spgk(k) menyarankan agar seseorang mengonsumsi air hangat terlebih dahulu sebelum menikmati es teh.
jika ingin minum es teh, disarankan memberi jeda waktu sekitar 10-30 menit setelah berbuka.
baca juga:kenali jenis buah yang baik untuk dikonsumsi pada saat berbuka puasa
baca juga:inilah alasan dibalik konsumsi melon saat sahur atau berbuka puasa bikin kulit sehat dan glowing
menurut dr. nurul, minum air hangat lebih dulu dapat membantu tubuh menyesuaikan diri agar tidak mengalami kejutan ketika menerima minuman dingin.
kebiasaan ini juga bisa membantu mencegah risiko radang tenggorokan selama menjalani puasa.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran RADAR UTARA, 13 MEI 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan