Waka II DPRD Bengkulu Utara Dorong Peran ORARI Sebagai Media Komunikasi Terutama Area Blanspot, Saat Bencana

Waka II DPRD Bengkulu Utara Dorong Peran ORARI Sebagai Media Komunikasi Terutama Area Blanspot, Saat Bencana-Radar Utara/Wahyudi Ndut-
Pasalnya, pada saat terjadi peristiwa kebencanaan, tidak sedikit jaringan internet yang mengalami gangguan.
Pada momen itulah, frekuensi radio lokal ini berperan penting menyambungkan sejumlah informasi penting tentang suatu kebencanaan itu.
BACA JUGA:Pengukuhan ORARI Lokal Bengkulu Utara, Komitmen Bersama Majukan Daerah Melalui Radio
"Pada saat Internet susah, melalui frekuensi radio tertentu, setidaknya informasi bisa tersambungkan," terus Baaf.
Termasuk, pada saat ini mayoritas nelayan yang berlayar hingga ke area laut dalam, penting sekali untuk memperhatikan alat komunikasi yang tidak tergantung dengan jaringan internet, yakni menggunakan radio.
Pasalnya, jika sudah berada di lautan lepas, jaringan internat sangatlah susah didapatkan, bahkan nyaris hilang.
Maka, hanya sarana radio inilah yang hanya bisa digunakan untuk menyambungkan informasi, khususnya pada saat genting, atau terjadi musibah di laut lepas saat melaut mencari ikan.
BACA JUGA:Efisiensi Anggaran 2025, Mendagri Segera Terbitkan Aturan Sasar Pemda dan DPRD
BACA JUGA:Camat Minta Dukungan DPRD untuk Realisasikan Jalan Alternatif Suka Baru-Suka Makmur
Diterangnya pula, bahwa penting pula para nelayan-nelayan yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara ini turut diberikan pelatihan khusus dalam menggunakan radio sebagai alat komunikasi.
Pula lagi, dibeberkannya ORARI adalah organisasi tertua di Indonesia yang bergerak di bidang radio amatir.
ORARI didirikan pada tanggal 9 Juli 1968 dan merupakan satu-satunya wadah bagi amatir radio di Indonesia.
Sebelum adanya jaringan internet, maka penyebaranluasan suatu informasi agar bisa sampai hingga ke berbagai penjuru tak lepas dari alat komunikasi berupa radio.
BACA JUGA:Pengukuhan ORARI Lokal Bengkulu Utara, Komitmen Bersama Majukan Daerah Melalui Radio