PDB Per Kapita Meningkat, Konsumsi Rumah Tangga Jadi Andalan Ekonomi 2024

Peningkatan mobilitas masyarakat itu tercatat BPS paling tinggi dari naiknya lalu lintas komunikasi, jumlah penumpang angkutan rel, angkutan laut, serta angkutan udara. -MRT-

“Dengan perkembangan indikator tersebut, pertumbuhan ekonomi khusus di triwulan keempat 2024, yang juga merupakan triwulan pertama di dalam pemerintahan Bapak Presiden, Pak Prabowo, ini tumbuh sebesar 5,02% (yoy) atau 0,53% (qtq). Angka ini menegaskan bahwa kita masuk dalam zona 5 persen atau 5,03 di tahun 2024,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Konferensi Pers Produk Domestik Bruto (PDB) Triwulan IV-2024 dan Full Year 2024 di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta.

BACA JUGA: Menggali Potensi Ekspor Pinang ke Bangladesh sebagai Solusi Ekonomi di Tengah Krisis Global

BACA JUGA:Target Pertumbuhan Ekonomi RI Diprediksi Bisa Melesat Hingga 10% dalam 3 Tahun Mendatang

Pada kesempatan itu, Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa PDB Indonesia meningkat pesat. PDB Indonesia di 2024 telah mencapai Rp22.139 triliun, meningkat dari tahun sebelumnya Rp20.892 triliun. Dengan demikian, PDB per kapita Indonesia saat ini telah mencapai Rp78,62 juta atau setara dengan USD4.960,33.

 

Konsumsi Rumah Tangga 

Selain itu, indikator sektor riil juga menunjukkan ketahanan ekonomi dan optimisme masyarakat, tecermin dari Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur yang telah kembali ke level ekspansi (Januari 2025 sebesar 51,9), Indeks Keyakinan Konsumen terus optimis dan berada di level 121,1, serta Indeks Penjualan Riil masih tumbuh positif.

Dari sisi pengeluaran, semua komponen mencatat pertumbuhan positif. Pendorong utama masih konsumsi rumah tangga dengan pertumbuhan 4,94 persen pada 2024), berkontribusi 54 persen terhadap ekonomi Indonesia. Pertumbuhan konsumsi Pemerintah juga tumbuh tinggi seiring peningkatan realisasi APBN pada belanja pegawai serta belanja barang dan jasa. 

BACA JUGA:Akankah Perkembangan Ekonomi Digital Tumbangkan UMKM? Lalu Bagaimana Solusinya?

BACA JUGA:Mengulik Potensi Perlambatan Ekonomi yang Bisa Terjadi Pada Tahun 2025 Akibat Kenaikan PPN 12%

Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menuturkan bahwa konsumsi rumah tangga merupakan komponen pengeluaran utama yang mendorong pertumbuhan ekonomi nasional pada 2024.

Ia mengatakan bahwa komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga tumbuh seiring meningkatnya aktivitas dan mobilitas rumah tangga. “Peningkatan mobilitas masyarakat itu tercatat BPS paling tinggi dari naiknya lalu lintas komunikasi, jumlah penumpang angkutan rel, angkutan laut, serta angkutan udara,” jelas Amalia.

Pertumbuhan komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga juga didorong oleh kelompok konsumsi restoran dan hotel seiring dengan meningkatnya kegiatan wisata selama akhir tahun, terutama saat libur sekolah dan libur hari besar keagamaan.

Pihak BPS mencatat bahwa ekspor komoditas migas maupun non-migas dan ekspor jasa tumbuh positif pada tahun lalu. Pertumbuhan tersebut karena sejumlah komoditas mengalami peningkatan nilai dan volume, seperti mesin/peralatan listrik, nikel, serta alas kaki.

BACA JUGA:Dana Pemerintah untuk Pemulihan Ekonomi 2025: Strategi dan Tantangannya

BACA JUGA:Waktunya Cerita Sukses Mesin Baru Pendorong Ekonomi Indonesia

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan