PDB Per Kapita Meningkat, Konsumsi Rumah Tangga Jadi Andalan Ekonomi 2024

Peningkatan mobilitas masyarakat itu tercatat BPS paling tinggi dari naiknya lalu lintas komunikasi, jumlah penumpang angkutan rel, angkutan laut, serta angkutan udara. -MRT-

Dari sisi lapangan usaha, seluruh sektor utama masih mencatat pertumbuhan positif, dengan lima sektor terbesar yakni industri pengolahan, perdagangan, pertanian, konstruksi, dan pertambangan mampu memberikan kontribusi 63,9% terhadap PDB 2024.

Ekonomi Indonesia secara spasial di seluruh wilayah juga tumbuh solid dengan Bali Nusra, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Papua mencatat pertumbuhan di atas rata-rata nasional. Sektor pengolahan industri barang logam masih menjadi penopang di Maluku, Papua dan Sulawesi. Sementara Bali Nusra masih mengandalkan pertumbuhan dari sektor pariwisata.

BPS melaporkan bahwa industri pengolahan merupakan lapangan usaha dengan kontribusi terbesar terhadap perekonomian nasional sepanjang tahun lalu, yakni sebesar 18,98 persen.

Dijelaskan bahwa lapangan usaha industri pengolahan juga menjadi sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi dengan nilai kontribusi 0,9 persen dari total pertumbuhan ekonomi kumulatif pada 2024 sebesar 5,03 persen.

BACA JUGA:Kunci Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

BACA JUGA:Digitalisasi Dorong Ekonomi Inklusif Usaha ‘Wong Cilik’

Plt Kepala BPS tersebut menyatakan bahwa pertumbuhan lapangan usaha industri pengolahan didorong oleh permintaan domestik dan luar negeri. Salah satunya industri makanan dan minuman yang tumbuh 5,9 persen berkat permintaan domestik untuk konsumsi dan bahan baku industri serta Industri logam dasar yang tumbuh 13,34 persen sejalan dengan peningkatan permintaan luar negeri, terutama produk besi dan baja.

Satu hal, untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 2025, pemerintah telah menyiapkan berbagai kebijakan pendorong ekonomi pada kuartal pertama tahun 2025, di antaranya yaitu melanjutkan program di Nataru untuk stimulus HBKN Ramadan-Idulfitri yang meliputi diskon harga tiket pesawat, pelaksanaan kembali HARBOLNAS 2025, program EPIC Sales 2025, BINA Diskon 2025, serta diskon tarif tol dan stabilisasi harga pangan.

Dengan begitu, capaian ekonomi 2024 menjadi landasan kokoh untuk pertumbuhan di sepanjang tahun ini  - kendati masih ada sejumlah tantangan - mesti dihadapi dengan rasa optimis. (**)

 

Sumber Indonesia.go.id

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan