Bantuan Pangan dan SPHP Ditunda

Manajer Supply Chain dan Pelayanan Publik (SCPP) Kantor Wilayah (Kanwil) Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Bengkulu, Guslindawati-Radar Utara/Doni Aftarizal-
BENGKULU RU - Pemerintah pusat melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) menunda penyaluran beras Bantuan Pangan (Bapang), serta Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Ini disampaikan Manajer Supply Chain dan Pelayanan Publik (SCPP) Kantor Wilayah (Kanwil) Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Bengkulu, Guslindawati, Senin 10 Februari 2025.
"Penyaluran beras Bapang dan SPHP tersebut untuk alokasi Januari dan Februari tahun ini. Dengan kebijakan yang mulai berlaku efektif 07 Februari 2025, penyalurannya dihentikan sementara," ungkap Guslinda.
Menurut Guslinda, penundaan ini berdasarkan hasil Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Bidang Pangan, yang digelar pada 31 Januari 2025 lalu di Jakarta.
BACA JUGA:GPM Bapanas di Bengkulu Utara : Jaga Daya Beli Masyarakat, Kendalikan Inflasi
BACA JUGA: Bapanas dan Bulog Siap Salurkan lagi Beras SPHP untuk Masyarakat
"Kita selaku penyalur, telah menerima surat dari Bapanas. Dalam surat tersebut, kita diminta melakukan penghentian sementara penyaluran, baik itu Bapang ataupun SPHP," kata Guslinda.
Diperkirakan, lanjut Guslinda, penundaan ini sebagai upaya pemerintah, yang bertujuan untuk menjaga harga beras ditingkat petani selama panen raya yang bakal berlangsung mulai bulan ini hingga April mendatang.
"Secara otomatis pada momentum panen raya itu, pemerintah lebih difokuskan untuk menyerap gabah atau beras dari para petani lokal," ujar Guslinda.
Sehingga, sambung Guslinda, penundaan itu juga bertujuan untuk menaikkan harga beras petani, atau setidak-tidaknya untuk menjaga stabilitasi harga beras ditingkatan petani.
BACA JUGA:GPM Bapanas di Bengkulu Utara : Jaga Daya Beli Masyarakat, Kendalikan Inflasi
BACA JUGA: Bapanas dan Bulog Siap Salurkan lagi Beras SPHP untuk Masyarakat
"Hanya saja hingga saat ini kita belum mengetahui secara pasti sampai kapan penundaan penyaluran ini dilakukan. Yang jelas, kebijakan ini masih menunggu jadwal Rakornas selanjutnya di Jakarta," beber Guslinda.
Guslinda menambahkan, walaupun terjadi penundaan penyaluran Bapang dan SPHP, diyakini pihaknya tidak berdampak pada kenaikan harga beras.