Harga Biji Kopi Terus Stabil, Indonesia Masuk 4 Besar Dunia Produsen Kopi

Harga Biji Kopi Terus Stabil, Indonesia Masuk 4 Besar Dunia Produsen Kopi-MI/Irwansyah Putra-

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Harga komoditas hasil perkebunan, khususnya biji kopi masih terus diperhitungkan di seluruh penjuru negeri.

Termasuk harga kopi di Provinsi Bengkulu masih sangat stabil di harga Rp 60 ribu keatas, sejak awal tahun 2024 lalu.

Bahkan data terhimpun,  pada awal tahun 2025, harga biji kopi di provinsi Bengkulu jenis Green Bean Arabica mencapai Rp 125 ribu per kilogram.

Sedangkan untuk kopi jenis robusta petik biji merah di banderol kisaran Rp 90 ribu, sedangkan untuk petik asal juga masih di harga Rp 60 ribu perkilogram.

BACA JUGA:ICD, Perempuan Petani Kopi Serukan Kontribusi dan Kolaborasi

BACA JUGA:Mengungkap 3 Negara yang Pernah Melarang Warganya Menikmati Secangkir Kopi, Mana Saja?

Rasio harga itu, tentunya stabilitas harga biji kopi sangat berpihak kepada para petani kopi, khususnya di Provinsi Bengkulu

Tak menutup kemungkinan, apabila harga komoditas biji kopi itu masih stabil, apalagi jika terus meningkat, luas area perkebunan kopi masyarakat akan kembali meluas.

Pasalnya, Badan Pusat Statistik Kabupaten Bengkulu Utara mencatat, bahwa sebelum adanya kenaikan harga biji kopi, pada tahun 2019 lalu luas area perkebunan kopi di daerah ini berjumlah 5,2 hektar.

Merosot drastis pada tahun 2020 hingga tahun 2022, luasnya hanya tinggal 3,9 ribu hektar saja.

BACA JUGA:Harga Kopi di Bengkulu ini Masih Mahal

BACA JUGA:Kopi Melejit, Berapa Harga Kopi Perkilogram?

Lagi, di tahun 2023 kembali mengalami kemerosotan luasannya menjadi 3,5 ribu hektar saja.

Meski demikian, Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Bengkulu Utara, Desman Siboro, ST., meminta kepada seluruh petani kopi di Bengkulu Utara, supaya terus meningkatkan kualitas panennya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan