DPPPA Sesalkan Oknum Guru Asusila yang Menjadi Pembuka Lembaran Hitam Tahun 2025

Kadis DPPPA Bengkulu Utara, Solita Meida, S. Pd., M. Pd.-Radar Utara/Abdurrahman Wachid-
Dirinya juga tidak menampik bahwa, kasus ini adalah kasus yang pertama kali terungkap di tahun 2025.
Menurut laporannya, ternyata kejadian itu terjadi pada tahun 2024 lalu.
Lagi-lagi, Dinas ini kembali kecolongan meskipun pada tahun 2024 lalu, meskipun minim anggaran, pihaknya terus aktif memberikan sosialisasi dan edukasi, secara langsung maupun tindak langsung kepada masyarakat.
BACA JUGA:Dugaan Asusila Terhadap Anak oleh Oknum Tenaga Pendidik, Pemberkasan Akhir
BACA JUGA:Alasan Pendidik Pelaku Asusila (Harus) Disanksi Berat
Menurutnya, perihal menjaga masa depan anak yang akan menjadi generasi penerus bangsa ini merupakan tugas bersama.
Selain menggandeng pemerintah kecamatan, ia juga menggandeng pemerintah desa untuk turut berperan aktif menjaga masa depan anak.
Jangan sampai menjadi korban asusila, maupun tindak kejahatan lainnya.
"Padahal, pada tahun 2024 lalu, kami sudah gencar sekali melakukan sosialisasi ataupun edukasi, bahkan kami turun ke desa dan kecamatan,"tuturnya lagi.
BACA JUGA:Langkah Polisi Sikapi Darurat Asusila di Bengkulu Utara
BACA JUGA:Bengkulu Utara DARURAT ASUSILA
Menurutnya, kejadian yang telah lampau itu harus bisa menjadi bahan pikir bersama, bagaimana anak-anak bisa memiliki masa depan yang cemerlang.
Dirinya tak hentinya mengajak, untuk menjaga masa depan anak-anak di daerah ini agar bisa menjadi generasi yang unggul dan memiliki daya saing yang unggul.
"Tentunya, kami dari dinas mengajak kepada seluruh orang tua, untuk menjaga anak-anak kita, terutama pada orang tua di rumah, maupun yang ada di sekolah,"ajaknya.
Data RU, masih dari DPPPA Bengkulu Utara, pada sepanjang tahun 2024 jumlah korban asusila yang menimpa anak di bawah umur sebanyak 48 anak.