Diprediksi, Penerapan B40 Bakal Dongkrak Harga TBS Sawit

Diprediksi, Penerapan B40 Bakal Dongkrak Harga TBS Sawit-Radar Utara/Abdurrahman Wachid-

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Anatomi harga pembelian Tandan Buah Segar Sawit (TBS) di Kabupaten Bengkulu Utara pada akhir pekan ketiga medio Januari 2025 kian merosot lagi.

Data dari Dinas Perkebunan Kabupaten Bengkulu Utara, tertinggi hanya berada di harga Rp 2.850 perkilogram, sementara itu harga terendahnya di harga Rp 2.540 perkilogram.

Dikonfirmasi akan hal itu, Kepala Disbun, Desman Siboro, SH., tak menampik terus merosotnya harga TBS kelapa sawit di bulan Januari 2025 ini.

"Boleh di cek sendiri di data update kita perhari, merah semua,"ujarnya.

BACA JUGA:Menang di WTO, Harga Sawit Bakal Naik? dan Catatan Perdagangan CPO Dunia di CPOPC

BACA JUGA:Siapa yang Mengira Ternyata Ini 5 Efek Buruk Perkebunan Kelapa Sawit Berdasarkan Hasil Penelitian

Agaknya, kemerosotan harga komoditas kelapa sawit ini bertolak belakang dengan keputusan nasional memalui Kementerian ESDM tentang Mandatori B40 diberlakukan per 1 Januari 2025 lalu.

Seharusnya, dengan adanya mandatori itu harga TBS kelapa sawit di Indonesia bisa terus meningkat, bukan malah merosot seperti saat ini di Bengkulu Utara.

Biodiesel B40 ini adalah mencampurkan 40 persen bahan bakar nabati (BBN) berbasis minyak sawit ke dalam solar.

Pada tahun 2025, pemerintah menetapkan alokasi B40 sebanyak 15,6 juta kiloliter (kl) biodiesel.

BACA JUGA:Alokasi DBH Sawit 2025 Terjun Bebas

BACA JUGA:Truk Sawit Overload Target Penindakan Satlantas Polres Mukomuko

Akan peningkatan itu, Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi), memperkirakan peningkatkan penggunaan minyak kelapa sawit Indonesia untuk biodiesel menjadi 13,9 juta ton metrik. 

Ya, angka ini jauh meningkat daripada perkiraan 11 juta ton yang dibutuhkan dengan B35, pada tahun 2024 lalu.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan