Gemilang di Triwulan III-2024
Badan Pusat Statistik (BPS) memcatat pertumbuhan pada triwulan III-2024 sektor IKFT berhasil melesat 4,2 persen secara kumulatif. Dipengaruhi oleh bersinarnya industri tekstil di akhir tahun. -ANTARA FOTO/ Ahmad Subaidi-
Pertumbuhan ini melampaui capaian pada triwulan I-2024 (-5,24 persen), triwulan II-2024 (2,13 persen), dan triwulan III-2023 (-4,34 persen).
Sementara itu, industri kimia, farmasi dan obat tradisional turut mengalami pertumbuhan positif sebesar 3,08 persen pada triwulan III-2024.
BACA JUGA:Target Pertumbuhan Ekonomi RI Diprediksi Bisa Melesat Hingga 10% dalam 3 Tahun Mendatang
BACA JUGA:Akankah Perkembangan Ekonomi Digital Tumbangkan UMKM? Lalu Bagaimana Solusinya?
Menuju Indonesia Emas
Dengan mengusung visi Indonesia Emas, Kemenperin menargetkan sektor IKFT tumbuh hingga 6,59 persen pada 2025 dan mencapai 7,59 persen pada 2029.
Subsektor yang diharapkan menjadi pendorong pertumbuhan sektor IKFT, antara lain industri kimia, farmasi, dan obat tradisional dengan target pertumbuhan sebesar 7,98--9,33 persen, serta industri barang galian bukan logam dengan target pertumbuhan 8,36--8,74 persen.
Kontribusi sektor IKFT terhadap PDB nasional juga ditargetkan dari 3,62 persen pada 2025 menjadi 3,86 persen di 2029.
Subsektor yang diharapkan menjadi pendorong kontribusi tersebut antara lain industri kimia, farmasi dan obat tradisional dengan target kontribusi sebesar 1,44--1,62 persen, serta industri tekstil dan pakaian jadi dengan kontribusi 1,07--1,09 persen.
BACA JUGA:Mengulik Potensi Perlambatan Ekonomi yang Bisa Terjadi Pada Tahun 2025 Akibat Kenaikan PPN 12%
BACA JUGA:Kenaikan PPN 12% pada 2025 Berisiko Tingkatkan PHK Massal di Tengah Ekonomi Lesu
Dalam upaya mewujudkan visi besar tersebut, Kemenperin mengandalkan program hilirisasi, restrukturisasi mesin, dan implementasi industri 4.0, sebagai senjata utama.
Salah satu langkah strategis yang tengah didorong adalah pengembangan kawasan industri petrokimia di Teluk Bintuni, Papua Barat, dan Tanjung Enim, Sumatra Selatan.
Upaya itu bukan hanya menciptakan lapangan kerja, melainkan juga menyiapkan Indonesia menjadi pemain utama di pasar global.
Keberlanjutan IKFT
BACA JUGA:Waktunya Cerita Sukses Mesin Baru Pendorong Ekonomi Indonesia