Lahan Perkebunan Sawit di Mukomuko Makin Luas, Totalnya Lebih 22.315 Hektare
Kepala Dinas Pertanian Mukomuko. Fitriyani Ilyas, SPt-Radar Utara/ Wahyudi -
MUKOMUKO.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Luas lahan perkebunan sawit di Kabupaten Mukomuko, dari tahun ke tahun terus bertambah.
Data Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, luas lahan perkebunan sawit di daerah ini terus meningkat hingga 79,5 persen.
Dari 3.391 hektare pada tahun 2000 menjadi 22.315 hektare pada tahun 2019.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Fitriyani Ilyas, SPt menjelaskan. Menurut penelitian, terdapat lima penyebab utama pengalihan fungsi sawah menjadi lahan sawit.
BACA JUGA:Masuk Tahun Baru 2025, Harga Sawit di Bengkulu Merosot
BACA JUGA:Ribuan Hektar Sawit Daerah di Bengkulu Ini Penuhi Standar ISPO, Harga Beli Naik?
Diantaranya yaitu faktor ekologi, ekonomi, sosial budaya, teknologi dan infrastruktur, serta hukum dan kelembagaan. Dari lima faktor tersebut, terdapat dua penyebab utama, yakni ekonomi dan sosial budaya.
"Secara ekonomis, biaya sarana dan prasarana pertanian terlalu tinggi, pemasaran hasil lebih mudah, dan harga gabah kurang kompetitif. Itulah sebabnya warga kita lebih memilih berkebun sawit," katanya.
Selain itu, ujar Fitri, penyebab utama lainnya adalah teknologi dan kearifan lokal. Ia mengatakan, penerapan teknologi dan kearifan lokal di daerah ini sudah mulai ditinggalkan.
Kalau dulu, petani menanam padi tanpa ketergantungan pada bahan kimia. Mereka menggunakan bahan organik untuk menanam padi.
BACA JUGA:Program Replanting Sawit di Mukomuko Hampir Tuntas, Realisasinya 906 Hektar
BACA JUGA:Muncul Jejak Mirip Harimau di Jalan Kebun Sawit
"Berdasarkan data hasil penelitian serta permasalahan yang diidentifikasi. Pihaknya berharap dapat mendorong penerapan kembali teknologi dan kearifan lokal masyarakat dalam kegiatan pertanian pangan," jelasnya.
Selanjutnya, Fitri juga mengungkapkan. Untuk luas lahan sawah di Daerah Irigasi (DI) Manjuto, yang tersebar di lima kecamatan telah berkurang sebanyak 6.819 hektare sejak tahun 2019 hingga sekarang ini.