Sebulan Tak Melaut, Nasib Nelayan Terpuruk
Sebulan Tak Melaut, Nasib Nelayan Terpuruk-Doc. Radar Utara-
BENGKULU.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Nasib nelayan di sejumlah titik dalam wilayah Kota Bengkulu kian terpuruk, lantaran sudah hampir sebulan terakhir tidak melaut akibat kondisi cuaca yang buruk.
Ini diakui Ketua Aliansi Nelayan Tradisional Bengkulu (ANTB), Rahmadsyah yang akrab disapa Ujang Joker, Minggu 22 Desember 2024.
Menurut Ujang, sejak sebulan terakhir kondisi perairan di Bengkulu tidak bersahabat dengan nelayan. Bagaimana tidak, ombak tinggi disertai dengan badai.
"Kondisi tersebut memaksakan kami nelayan di kawasan Malabero ini, sementara waktu menghentikan aktivitas melaut. Kalau tetap memaksakan diri untuk melaut, resikonya terlalu tinggi bagi keselamatan," ungkap Ujang.
BACA JUGA:Nelayan & Pecinta Mancing, Waspada Cuaca Sedang Tidak Baik-baik Saja!
BACA JUGA: Dua Nelayan di Mukomuko Meninggal Akibat Kecelakaan Laut
Hanya saja, lanjut Ujang, dengan tidak pergi melaut ini, tentu memberikan dampak besar bagi kehidupan para nelayan. Mengingat nelayan di sini menggantungkan pendapatan sehari-hari, hanya dari hasil tangkapan ikan ketika melaut.
"Mayoritas kami di Malabero ini, merupakan nelayan tradisional. Jadi kondisi cuaca sangat berpengaruh pada aktivitas melaut," ujar Ujang.
Disisi lain, Ujang menyesalkan, dengan kondisi yang harus dihadapi nelayan saat ini, perhatian dari pemerintah sama sekali sangat minim dan bisa dikatakan belum ada.
"Padahal jelas-jelas akibat kondisi cuaca, kehidupan kami di sini kian terpuruk. Karena hasil dari melaut itulah, satu-satunya sumber pendapatan bagi kami untuk menunjang perekonomian keluarga," kata Ujang.
BACA JUGA:Kapal Nelayan Tenggelam di Bengkulu Utara, 1 MD, 4 Luka-luka, Begini Kronologi!
BACA JUGA:Nelayan Ketahun dan Putri Hijau Kecewa, Minta Dinas Perikanan Bengkulu Utara Turun Tangan
Sementara itu, Koordinator Data dan Informasi BMKG Bengkulu, Anang Anwar mengatakan, kondisi cuaca di perairan Bengkulu saat ini, untuk pola pergerakan angin dari Barat Timur Laut dengan kecepatan berkisar 1.035 Knot.
"Kondisi angin tersebut, dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Provinsi Bengkulu disertai angin kencang dan gelombang tinggi," papar Anang.