Evaluasi Penyelenggaraan Pilkada
Pasangan Calon Bupati/Wabup Bengkulu Utara, Ari - Sumarno saat kontestasi Pilkada yang dipungkas dengan perolehan suara 94 persen lebih pada 27 November 2024, lalu.-Radar Utara/Benny Siswanto-
Pada Oktober 2023 lalu, Bivitri juga menyoroti politik dinasti. Menurut dia, praktik semacam ini, merupakan gejala politik dimana kekuasaan dipegang oleh kelompok individu yang memiliki hubungan keluarga.
Fenomena ini sering dikaitkan dengan sistem monarki. Dimana, kata dia, kekuasaan secara tradisional diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Biasanya, kata dia, dari ayah ke anak, dengan tujuan untuk mempertahankan kekuasaan tetap berada dalam genggaman keluarga.
BACA JUGA:Wacana Pilkada Dipilih DPRD, Ini Total Anggaran Pilkada 2024
BACA JUGA:Partisipasi Pemilih Pilkada di Mukomuko 77,26 Persen
"Namun, bagaimana jika politik dinasti terjadi di negara demokrasi, terutama di Indonesia? Bagaimana nasib demokrasi kedepannya?" pantiknya, membuka nalar pikir follower.
Sebagai ahli hukum, Bivitri juga menyoroti dinamika hukum di Indonesia. Berangkat dari serangkaian pemberangusan demokrasi tersistem, dia menilai terjadi pergeseran paradigma hukum yang bisa menjadi persoalan prinsip di Indonesia, sebagai negara hukum.
"Dimana, pelanggaran etik, belum dimaknai sebagai satu hal yang prinsip. Idealnya, etik merupakan simbol tertinggi. Seyogyanya, sebuah pelanggaran etik, berimplikasi pada langkah dan kebijakan yang diputuskan oleh pelanggar, dalam kapasitasnya sebagai pejabat publik," menurutnya.
Hasil Akhir Pilkada Calon Tunggal di Bengkulu
KPUD Bengkulu Utara yang sebelumnya mengungkapkan target angka partisipasi Pilkada di daerah bisa di atas 80 persen. Ketika dikomparasikan dengan data hitung cepat tim paslon Bupati dan Wakil Bupati, perolehan suara pasangan calon tunggal itu, diperkirakan tingkat partisipasi pemilih di daerah 78,56 persen.
BACA JUGA:Kehadiran Pemilih pada Pilkada Serentak 2024 Tak Sesuai Target, Begini Kata PPK
BACA JUGA:Masyarakat Diminta Tetap Rukun Usai Pilkada 2024
Pasangan calon dengan nomor urut 1 itu, berhasil mendulang sebanyak 162.473 suara dari total 218.848 pemilih yang masuk dalam DPT.
Bagaimana dengan kotak kosong? hasil penelusuran juga mendapati adanya masyarakat yang mencoblos pilihan pada lembar surat suara dengan nomor urut 2 itu sebanyak 9.457 suara.
Artinya, versi data tersebut mendapati angka partisipasi Pilkada sebanyak 171.930. Sedangkan kumulasi tingkat partisipasi pemilih sebanyak 78,56 persen.
Pasangan calon tunggal : Arie-Sumarno dari total 503 TPS yang ada, berhasil merengkuh suara yang nyaris sempurna dengan mendulang 94,50 persen dari tingkat partisipasi pemilih.
BACA JUGA:Wacana Pilkada Dipilih DPRD, Ini Total Anggaran Pilkada 2024