Omset UMKM Alami Penurunan Drastis Hingga 60% Akibat Deflasi

Omset UMKM Alami Penurunan Drastis Hingga 60% Akibat Deflasi-lawliberty.org-

Mulyani, Menteri Keuangan Indonesia, dalam konferensi pers pada bulan Oktober 2024.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), penurunan daya beli ini tercermin dalam penurunan konsumsi rumah tangga, yang merupakan kontributor terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. 

Ini menjadi ancaman besar bagi UMKM yang bergantung pada konsumsi masyarakat untuk menjaga kelangsungan usaha mereka.

Sektor-sektor tertentu dalam UMKM mengalami dampak yang lebih besar dibandingkan lainnya. 

BACA JUGA:Wamendag Roro: UMKM Perempuan Berpotensi Memimpin Perdagangan Global

BACA JUGA:Pemerintah Pastikan Pelaku UMKM Dapatkan Hak Terkait Penghentian Layanan QRIS

UMKM yang bergerak di bidang makanan dan minuman, tekstil, serta produk kerajinan lokal tercatat mengalami penurunan omset yang signifikan. 

Banyak toko kecil, warung makan, dan pedagang pasar yang mengaku kesulitan dalam mempertahankan volume penjualan mereka.

Para pelaku UMKM mengaku bahwa penurunan omset yang cukup drastis ini telah terjadi sejak awal tahun. 

Konsumen yang biasanya datang untuk membeli barang dengan harga yang stabil, kini memilih untuk berhemat dan lebih selektif dalam pengeluaran mereka.

BACA JUGA:Kemendag Dorong UMKM Perempuan 'Go Global' Kuatkan Ekspor Indonesia

BACA JUGA:Kemendag Fokus pada Penguatan Pasar dan Ekspor UMKM BISA

Selain itu, sektor UMKM yang berhubungan dengan pariwisata dan event organizer juga turut merasakan dampaknya. 

Deflasi yang terjadi bersamaan dengan turunnya tingkat kunjungan wisatawan domestik membuat usaha-usaha di sektor ini kesulitan mempertahankan operasional mereka.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koperasi dan UKM telah menyusun berbagai strategi untuk membantu pelaku UMKM bertahan dalam kondisi sulit ini. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan