Mengulik Potensi Perlambatan Ekonomi yang Bisa Terjadi Pada Tahun 2025 Akibat Kenaikan PPN 12%
Ilustrasi-ist-
Perlambatan konsumsi ini bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan, karena masyarakat akan cenderung menahan pengeluaran mereka atau memilih untuk membeli barang dan jasa yang lebih murah.
Sektor-sektor yang sangat bergantung pada konsumsi domestik, seperti perdagangan ritel dan makanan dan minuman, bisa merasakan dampak yang lebih berat.
BACA JUGA:Kenaikan PPN 12% pada 2025 Berisiko Tingkatkan PHK Massal di Tengah Ekonomi Lesu
BACA JUGA:Potensi Pengaruh Kenaikan PPN 12% pada Tahun 2025 Terhadap Kesejahteraan Masyarakat
Tekanan pada Pelaku Usaha
Bagi pelaku usaha, terutama yang bergerak di sektor yang padat karya dan dengan margin keuntungan tipis, kenaikan PPN bisa meningkatkan biaya produksi atau biaya operasional.
Perusahaan akan menghadapi tantangan untuk menyesuaikan harga jual tanpa kehilangan pelanggan.
Jika mereka memilih untuk tidak menaikkan harga, margin keuntungan mereka akan tergerus, sementara jika mereka menaikkan harga, mereka berisiko kehilangan daya saing.
Bagi usaha kecil dan menengah (UKM), yang belum sepenuhnya siap untuk menghadapi perubahan struktur pajak, kenaikan tarif PPN ini bisa menjadi beban tambahan.
BACA JUGA:Kenaikan PPN 12% pada 2025 Berisiko Tingkatkan PHK Massal di Tengah Ekonomi Lesu
BACA JUGA:Potensi Pengaruh Kenaikan PPN 12% pada Tahun 2025 Terhadap Kesejahteraan Masyarakat
UKM yang bergantung pada biaya operasional yang efisien akan lebih rentan terhadap gejolak ekonomi yang disebabkan oleh kenaikan PPN.
Dampak pada Investasi dan Ekspor
Selain itu, kenaikan PPN juga dapat mempengaruhi iklim investasi di Indonesia.
Ketidakpastian tentang dampak kebijakan pajak terhadap daya beli masyarakat dan daya saing industri dalam negeri bisa membuat investor menjadi lebih berhati-hati.
Perlambatan ekonomi yang disebabkan oleh kenaikan tarif pajak berpotensi menyebabkan penurunan minat investasi baik dari dalam negeri maupun asing.
BACA JUGA:Kenaikan PPN 12% pada 2025 Berisiko Tingkatkan PHK Massal di Tengah Ekonomi Lesu