Menyusuri Jejak Sejarah Gereja Blenduk
Gereja Blenduk, Semarang adalah warisan kolonial yang hingga hari ini tetap berfungsi dan terjaga -WIKI COMMON-
Dia juga berharap, akhir tahun nanti, kawasan tersebut bisa menyambut para pengunjung dengan wajah baru tanpa kehilangan pesona masa lalunya.
BACA JUGA:Menembus Lorong Waktu Desa Adat Bena Flores
BACA JUGA:Mengenal Lebih Jauh Dunia Aksara Kuno
Ikon Abadi
Berdiri sejak 1753, gereja ini adalah gereja tertua di Jawa Tengah yang masih digunakan untuk kebaktian. Bentuk kubahnya yang unik sebab itulah ia dijuluki Blenduk oleh masyarakat setempat menjadi daya tarik tersendiri.
Kubah ini bukan hanya simbol kemegahan gereja, melainkan juga menandai perjalanan panjang tempat ibadah ini yang telah melampaui berbagai zaman, mulai dari masa kolonial hingga kini.
Begitu memasuki gereja, pengunjung disambut oleh arsitektur bergaya neoklasik yang elegan. Pilar-pilar tinggi, dinding bercat putih, serta kaca patri berwarna-warni menciptakan suasana sakral yang memukau.
Setiap sudut gereja ini seolah menyimpan keheningan sekaligus kekuatan spiritual yang mendalam. Di bawah kubah besar yang menjulang, jemaat berkumpul, membawa doa dan harapan mereka seperti yang telah dilakukan oleh generasi demi generasi.
BACA JUGA:Warisan Kemegahan Kesultanan di Kalimantan Timur
BACA JUGA:Menjaga Tradisi Budaya Suku Dayak Tomun
Kejayaan Masa Silam
Menurut Wamen Diana, keputusan pemerintah untuk melakukan revitalisasi di kawasan Kota Lama tidak hanya untuk menjaga kelestarian bangunan bersejarah. Pemerintah berharap, langkah itu juga akan memberi kehidupan baru pada kawasan yang pernah menjadi pusat perdagangan di Semarang ini.
Dalam keterangan tertulis yang disimak redaksi www.indonesia.go.id, Diana Kusumastuti menyampaikan bahwa revitalisasi Kota Lama Semarang akan mencakup perbaikan infrastruktur jalan, penataan taman, hingga penerangan yang akan mempercantik setiap sudut kawasan ini, termasuk Gereja Blenduk.
"Kami ingin kawasan ini dapat dinikmati masyarakat dengan lebih nyaman dan aman, terlebih menjelang perayaan Natal di bulan Desember mendatang," tambahnya.
Pada kesempatan tersebut, Wamen Diana juga meninjau pekerjaan penataan ruang terbuka di kawasan pusaka Kota Lama Semarang yang berada tidak jauh dari Gereja Blenduk, tepatnya di Jalan Kampung Sleko.
BACA JUGA:Kapal Tradisional Asli Indonesia Warisan Nenek Moyang
BACA JUGA:Benteng Terluas Sejagat Ada di Buton