Gen Z dan Milenial Paling Rentan Terjebak Doom Spending, Kok Bisa?
Gen Z dan Milenial Paling Rentan Terjebak Doom Spending, Kok Bisa?-pixelshot-
Platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube memperkenalkan budaya konsumsi yang cepat dan instan.
Influencer sering kali menampilkan gaya hidup mewah yang tampaknya dapat dicapai dengan cara membeli barang-barang tertentu, seperti fashion terbaru, gadget canggih, atau liburan ke destinasi eksklusif.
Hal ini menumbuhkan rasa ingin memiliki dan tekanan untuk mengikuti tren, meskipun itu berarti mengorbankan kestabilan finansial pribadi.
BACA JUGA:Inilah 7 Tren Gaya Hidup Sehat yang Sedang Viral di Kalangan Gen Z
BACA JUGA:Fenomena Doom Spending Bisa Bikin Gen Z dan Millennial Jadi Miskin?
2. Ketersediaan Kredit dan Cicilan Tanpa Bunga
Peningkatan akses terhadap fasilitas kredit, kartu kredit, hingga pinjaman online tanpa bunga, telah membuat generasi muda semakin mudah dalam membelanjakan uang mereka.
Beberapa platform e-commerce bahkan menawarkan opsi cicilan ringan tanpa bunga, yang sering kali membuat pengeluaran terasa lebih ringan, meskipun secara keseluruhan pengeluaran meningkat.
"Beli sekarang, bayar nanti" menjadi jebakan yang mengarah pada pengeluaran berlebihan, tanpa memperhitungkan dampak jangka panjangnya terhadap keuangan pribadi.
BACA JUGA:Mengenal 'Jam Koma' : Fenomena Viral yang Melanda Kalangan Gen Z Serta Penyebab dan Ciri-Cirinya
BACA JUGA:Lagi Ngetren Di Kalangan Gen Z ! Kenali, Apa Yang Dimaksud Dengan Istilah Jam Koma
3. Perasaan FOMO (Fear of Missing Out)
Generasi Z dan Milenial cenderung lebih peka terhadap perasaan "tak mau ketinggalan" atau FOMO.
Di tengah maraknya promosi dan diskon besar-besaran di berbagai platform digital, banyak dari mereka merasa tertekan untuk membeli barang atau layanan yang mereka rasa akan meningkatkan kualitas hidup atau status sosial mereka.
Perasaan ini semakin diperburuk oleh daya tarik visual yang menonjolkan kebahagiaan dan kepuasan sementara dari konsumsi, tanpa mempertimbangkan konsekuensi finansial.